Advertisement
Bandar Lampung -
Kepolisian daerah ( Polda) Lampung menanggapi tuntutan massa aksi
tentang permintaan dicopotnya Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno.
Kabid humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistyaningsih, menegaskan, namanya unjuk rasa pasti ada tuntuftan dan tujuan, namun dia mempertanyakan apa kesalahan Kapolda Lampung, hingga sampai seriua sekali Massa meminta mencopotnya dari jabatan Kapolda.
"Ya namanya unras. Pasti ada tuntutan dan tujuan. Sebenarnya apa yang menjadi kesalahan Kapolda sampai begitu seriusnya," kata Sulistyaningsih, via whatsapp nya, Selasa (16/5).
Mestinya, kata Sulis, mahasiswa harus berfikir jernih didasari ilmiah. Kebijakan kapolda yang tegas memberantas narkoba apakah salah?.
"Ingat modus operandi pelaku kejahatan semakin canggih. Jangan sampai kita terutama generasi muda dan mahasiswa jadi korban. Mestinya kebijakan kapolda harus diapresiasi," pintanya.
Tentang pencopotan, kata mantan Kasubdjt Dikyasa Ditlantas Polda Lampung ini, harus lihat dulu apa kesalahannya.
"Tentunya semua ada prosedur dan mekanisme organisasi Polri. Semuanya berfikir jernih jangan terprovokasi," tegas Kabid Humas Polda Lampung itu mengakhiri tanggapannya. (red/KN)
Kabid humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistyaningsih, menegaskan, namanya unjuk rasa pasti ada tuntuftan dan tujuan, namun dia mempertanyakan apa kesalahan Kapolda Lampung, hingga sampai seriua sekali Massa meminta mencopotnya dari jabatan Kapolda.
"Ya namanya unras. Pasti ada tuntutan dan tujuan. Sebenarnya apa yang menjadi kesalahan Kapolda sampai begitu seriusnya," kata Sulistyaningsih, via whatsapp nya, Selasa (16/5).
Mestinya, kata Sulis, mahasiswa harus berfikir jernih didasari ilmiah. Kebijakan kapolda yang tegas memberantas narkoba apakah salah?.
"Ingat modus operandi pelaku kejahatan semakin canggih. Jangan sampai kita terutama generasi muda dan mahasiswa jadi korban. Mestinya kebijakan kapolda harus diapresiasi," pintanya.
Tentang pencopotan, kata mantan Kasubdjt Dikyasa Ditlantas Polda Lampung ini, harus lihat dulu apa kesalahannya.
"Tentunya semua ada prosedur dan mekanisme organisasi Polri. Semuanya berfikir jernih jangan terprovokasi," tegas Kabid Humas Polda Lampung itu mengakhiri tanggapannya. (red/KN)