Advertisement
BANDAR LAMPUNG -- Pembenahan terus berlangsung di Rumah
Sakit Umum Daerah H. Dr. Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandar Lampung. Sejak
2015, satu persatu bangunan baru muncul hingga mengubah wajah rumah
sakit rujukan ini. Targetnya, pada 2019 menjadi rumah sakit tipe A.
"Rumah sakit ini wajah Gubernur Lampung. Jadi, harus
yang terbaik di Provinsi Lampung," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho
Ficardo, Senin (16/5/2017). Tekad menjadi menjadi yang terbaik,
diwujudkan Gubernur Ridho dengan memercayakan persalinan anak ketiganya
yang lahir 20 Februari 2017 di RSUDAM.
Pembenahan itu membuat RSDUAM berhak mendapat sertifikat
rumah sakit tipe B sebagai rumah sakit pendidikan berdasarkan Akreditas
Versi 2012. Penambahan fasilitas RSUDAM pada 2016 yakni gedung
administrasi, ruang kebidanan Delima, ruang THT, mata, dan kemoterapi.
Kemudian, rehabilitasi ruang intensive care unit (ICU) dari tujuh
menjadi 21 kamar dan rehabilitasi ruang bedah dari delapan menjadi 12
ruangan.
Penambahan bagunan juga dilakukan di 2017. Menurut
Gubernur, alokasi belanja sektor kesehatan dari total Anggaran
Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai 20,2%. "Ini bukti
keseriusan pemerintah daerah dalam memperluas akses dan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan," kata Ridho.
Dua gedung baru bakal mengubah penampilan RSUDAM yakni
gedung rawat jalan berlantai empat dan gedung rawat anak. Menurut
Gubernur, tampilan RSUDAM setiap tahun hingga 2022 bakal berubah menjadi
rumah sakit terbesar dan terbaik di Lampung. "Pembenahan dilakukan agar
lebih banyak ruang terbuka hijau. Kesan rumah sakit dibuat seperti
taman yang sejuk," kata Ridho.
Penampilan RSUDAM, kata Ridho, bakal seperti rumah sakit
besar di kota besar lainnya. Dengan lahan seluas 8,5 hektare, RSUDAM
dikembangkan tidak hanya yang terbesar juga terindah di Lampung,
sehingga pas dengan semangat yang diusungnya yakni rumah sakit unggul
dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian.
Dukungan Pemprov Lampung, menurut Direktur Utama RSUDAM,
Hery Djoko Subandriyo, diwujudkan dengan peningkatan APBD. "Biasanya
dana yang digelontorkan untuk RSUDAM berkisar Rp20 miliar hingga Rp30
miliar. Namun sejak 2015, jumlahnya meningkat tajam. Pada 2016,
anggarannya bahkan naik hingga Rp149 miliar. Di 2017 ini, anggarannya
tetap tinggi yakni Rp98 miliar, karena hanya dua penambahan dua
bangunan," kata Hery Djoko.
Peralatan medis milik RSUDAM, kata Hery, setara dengan
rumah sakit besar bahkan ada beberapa yang setara dengan Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Misalnya, alat besar seperti
magnetic resonance imaging (MRI), CT-scan, peralatan operasi jantung,
dan bedah syaraf. Totalnya, ada 148 peralatan baru untuk menunjang
status sebagai rumah sakit rujukan dan rumah sakit pendidikan bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Selain menambah peralatan, kata Hery, Pemprov Lampung
juga meningkatkan pendidikan tujuh dokter konsultan. "Selain penambahan
fasilitas, kami juga melengkapi dokter konsultan. Beberapa dokter
spesialis yang dulu sempat tidak ada seperti onkologi, kini telah ada,"
kata Hery. (Humas)