Advertisement
BANDAR
LAMPUNG -- Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Moeloek (RSUDAM)kini memiliki
alat canggih untuk katerisasi jantung dan angiografi (cath lab).
Kehadiran alat ini membuat pasien tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta.
Selain
cath lab, RSUDAM juga dilengkapi alat pemecah batu ginjal tanpa
operasi. "Pemprov Lampung menargetkan pada 2019 RSUDAM berubah menjadi
moderen dan berstandar rumah sakit nasional. Oleh karena itu, harus
dilengkapi peralatan canggih sehingga diharapkan penanganan pasien
secara utuh dan tuntas. Tak perlu lagi semua dirujuk ke Jakarta
sekaligus RSUADAM sebagai rumah sakit unggul dalam pelayanan, pendidikan
dan penelitian kesehatan di Sumatera,” kata Gubernur Ridho, di
Bandarlampung, Sabtu (26/8/2017).
Selama
ini, RSUDAM hanya memiliki ruang echo dan treadmill dalam mendeteksi
kerja jantung. Jika harus ada tindakan, pasien dirujuk ke Jakarta.
Setelah alat ini selesai dipasang, pasien dengan tindakan katerisasi
bisa dilakukan di RSUDAM. Operator alat canggih ini nantinya dikawal dr.
Riane Handayani, SpJP yang lolos mengantongi sertifikat operasional
alat tersebut. Alat tersebut ditempatkan di ruang kamar operasi dengan
di ruangan tersendiri.
Sejak
menjabat Gubernur Lampung, Ridho mengatakan fokus memperbaharui seluruh
peralatan dan bangunan RSUDAM. Komitmen pemerintahan Gubernur dan Wakil
Gubernur Lampung Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, diwujudkan dengan
menggelontorkan dana APBD Provinsi Lampung Rp147 miliar. Dana itu
merupakan kucuran terbesar untuk RSUDAM dalam 10 tahun terakhir.
Menurut
Direktur Utama RSUDAM, dr. Hery Djoko Subandriyo, MKM, selain menambah
peralatan canggih, kini tengah berlangsung pembangunan gedung instalasi
rawat jalan empat lantai. "Pada 2017 ini ada penambahan pembangunan
gedung perawatan, Bapak Gubernur Ridho mengagendakan pembangunan gedung
instalasi rawat jalan empat lantai. Penataan bangunan tersebut
disesuaikan dengan standar perumahsakitan sehingga bangunan RSUDAM ke
depan memenuhi standar bangunan nasional," kata Hery Djoko.
Kemudian,
pembangunan gedung radioterapi dan pengadaan alat kesehatan dan
kedokteran seperti external beam standard, brachytherapy, CT simulator,
dan eksternal beam basic. Gedung perawatan anak (Ruang Alamanda) juga
bakal tampil moderen dengan penambahan tiga ruang yakni terapi tumbuh
kembang anak, ruang bermain, dan ruang penitipan anak atau ruang asuh.
"Di
2018, akan dibangun lanjutan pembangunan gedung rawat jalan dan
perawatan anak. Bapak Gubernur juga merancang pembangunan gedung yang
tidak layak pakai atau belum memenuhi standar perumahsakitan guna
memenuhi kepuasan masyarakat pengguna jasa rumah sakit milik
pemerintah," kata Hery.
Adapun
gedung yang akan direnovasi pada 2018, antara lain pengembangan
pelayanan rawat inap kelas I berkapasitas 200 tempat tidur. Gedung
rehabilitasi medik dan gedung general check up, gedung perawatan kelas
utama Mahan Nunyai B, dan gedung rumah singgah. "Sekarang semua
pembangunan masih berlangsung, kami mohon maaf jika kenyamanan pasien
terganggu," kata Hery.
Sejak
2015, Gubernur Ridho konsisten memperbaharui peralatan RSUDAM. Sejumlah
peralatan canggih yang dimiliki RSUDAM antara lain Ct Scan 128 Slice
sebagai mata dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk menentukan
tindakan lanjutan. Bronkoscopy, untuk mendiagnosa dan mendeteksi secara
dini suatu tumor jinak atau ganas.
Kemudian,
laparoskopy untuk inseminasi atau pembedahan pada sekitar saluran
pencernaan dan daerah perut secara minimal invasiv. Anastesi machine,
yang membantu menguapkan zat anastesi cair. Selain itu, RSUDAM kini
memiliki lima mesin anastesi, bed side monitor, sterilisator basah,
electro couter, dan tempat tidur elektrik. (Red/KN)