20/02/18, 20.2.18 WIB
Last Updated 2018-02-20T15:16:22Z
lampung utara

Wartawan Medinas Dihadang Orang Tak Dikenal Hingga Ditondongkan Golok

Advertisement

Wartawan Medinas Dihadang Orang Tak Dikenal Hingga Ditondongkan Golok

LAMPUNG UTARA, Konkritnews.com- Insiden tidak menyenangkan terjadi terhadap seorang wartawan media nasional (Medinas) Hendra, pasalnya dirinya hendak berkoordinasi dengan Kepala Bidang Penataan Ruang, Dinas PUPR Lampura, terkait dengan pemberitaan rusaknya drainase yang baru dibangun, akan tetapi yang bersangkutan (Kepala Bidang) sedang tidak ada ruangan. Selasa(20/2/2018).

Diketahui kepala bidang itu tidak ada diruangan, Hendra wartawan bergegas meninggalkan kantor Dinas PUPR, Namun berselang waktu sekitar setengah jam hendra dihadang oleh beberapa orang yang tidak dikenal.

"Sepulang saya dari dinas PU saya dihadang oleh orang yang tidak dikenal, kemudian mereka menanyakan, kamu wartawan ya?  Saya jawab iya, emang ada apa pak? Tapi orang itu membentak saya dengan nada tinggi dan berkata, kamu jangan seperti itu lagi ya,"ujar hendra menirukan ucapan orang yang diduga sebagai preman tersebut.

Tak lama mereka cek cok adu mulut, beberapa orang yang tidak dikenal itu langsung mengeluarkan senjata tajam jenis Laduk (Golok) dan menyerang wartawan tersebut.

"orang itu mengeluarkan golok langsung menyerang saya, tapi saya mengelak, namun bacokan itu mengenai motor saya sampai bodi depan motor pecah,"terang hendra kepada media.

Hendra mengakui dirinya tidak tau maksut mengapa beberapa orang yang tidak dikenal yang diduga preman berbuat jahat kepadanya, jika dikatakan ingin merampok, tetapi kendaraan hendra beserta barang-barang lainya tidak ada yang dirampas oleh preman tersebut.

"Jelas preman ini pasti sengaja ingin melukai supaya saya tidak melanjutkan pemberitaan yang saya muat, Kalau mereka mau merampok saya kenapa barang-barang saya tidak ambil," Imbuhnya.

Sebelumnya hendra memberitakan proyek pembangunan saluran Drainase Dinas Perkerjaan Umum, Tata ruang dan Perhubungan kabupaten Lampung utara melalui kebijakan penunjukan langsung yang dikerjakan rekanan Dinas PU tersebut yang ambruk.

Berdasarkan narasumber seorang Babinsa Sersan Johansah, Senin (19/02), Desa Suka mulya, Gunung katon, Karang waringin, Sukasari, tepatnya di desa Tanjung Beringin kecamatan Tanjung raja mengatakan selain ambruk, di lokasi juga tidak terpasang papan proyek, tampak kerusakan yang amat parah.

Selain dari sebagian bangunan drainase yang ambruk, tampak terjadi longsor, tiang listrik yang belum ambruk juga mengalami keretakan yang signifikan pada bagian cor rambat beton/rigit, padahal ini akses satu satunya menuju 4 desa yang terkenal Way Gendot.

“Kualitas pekerjaan tersebut, kuat dugaan lemahnya pengawasan dari pihak Dinas PU sehingga proyek itu dikerjakan asal jadi. Karena bangunan tersebut baru dua bulan selesai dibangun, namun sudah ambruk,” ungkap Babinsa Johansah.

Menurut bhabinsa itu memang yang ambruk tersebut tidak semua bangunan saluran drainase dengan panjang hampir +-200 meter, "tapi lihat saja kualitas bangunannya jauh dari yang diharapkan. dan juga tidak menutup kemungkinan seketika di guyur hujan yang lebat bisa saja tiang listrik ikut ambruk”, tegas johansah. (*)