KONKRIT NEWS
11/07/18, 11.7.18 WIB
Last Updated 2018-07-11T16:26:30Z
Daerah

Petani Tebu Binaan PTPN X Studi Banding di PG Bungamayang

Advertisement

Lampung - Sebanyak 18 petani tebu mitra PTPN X Jawa Timur mengunjungi lahan tanaman tebu dan pabrik Gula Bungamayang, Lampung Utara, Rabu (11/7/18). Rombongan yang didampingi para penyuluh dari sembilan pabrik gula milik PTPN X itu dipimpin Sekretaris Perusahaan Sukamto. Mereka diterima GM PG Bungamayang Rossi Harmawan.

Disambut di pintu gerbang area, rombongan langsung diajak blusukan ke kabun. Teknologi yang pertama diperkenalkan adalah sistem irigasi mekanis yang menyedot air dari embung-embung yang dibangun di sekitar kebun. Para petani diperkenalkan dengan mesin pompa yang menyemprotkan air secara melingkar otomatis.

"Kami mempersiapkan embung-embung di sekitar areal untuk menyiram tanaman tebu. Karena cuaca di Lampung dengan curah hujan yang tidak.merata, sangat membutuhkan persediaan air. Sebab, tebu sangat membutuhkan air. Maka, teknologi irigasi embung ini kami anggap paling pas," kata dia saat menyambut rombongan.

Secara maraton, tetamu itu diajak melihat teknologi kepras atau memotong tunggak dengan traktor. Meskipun dengan alat berat, teknik kepras ini dilakukan untuk tanaman yang akan ditumbuhkan lagi (ratun). "Tetapi ini hanya bisa dilakukan kalau jarak tanam yang sesuai dengan konstruksi alat berat," kata dia.

Setelah itu, rombongan meninjau alat mekanisasi tebang tebu yang sedang bekerja. Dua unit mesin thraser tampak mencukur tanaman tebu secara otomatis diikuti traktor penampung tebu potongan yang audah bersih dari daun dan kotoran lain.

"Mekanisasi tebang tebu seperti ini akan jadi solusi atas masalah kesulitan tenaga tebang manual yang aemakin sulit. Kami harus datangkan dari Jawa untuk menebang ini selama ini..itupun tidak banyak lagi. Makanya, ke depan mesin ini harus lebih banyak," kata Rossi.

Sementara itu, Sekper PTPN X Sukamto menjelaskan, kedatangan petani dan timnya adalah untuk mencari pembanding dengan apa yang dilakukan di perusahaannya. PTPN X yang mengelola sembilan pabrik gula di Jawa Timur memiliki karakter usaha yang sedikit berbeda. "Kami punya pabrik, tetapi nggak punya lahan tebu. HGU lahan kami hanya 10 persen, selebihnya tebu dari lahan milik petani," kata Kamto yang merangkap jabatan sebagai Kadiv PKBL itu.

Pengalaman bagi para petani dan tim dari PTPN X, kata dia, adalah mencari dan menambah ilmu untuk perbandingan usaha. Kesamaan yang ada di PG Bungamayang dan PTPN X adalah kerja sama dengan petani binaan. "Kita sama-sama mengelola tebu rakyat. Pasti banyak kesamaan tentang bagaimana mengelola TR yang baik sehingga tebu yang dihasilkan dari kawan-kawan petani bisa lebih baik," kata dia.

Di lapangan, peserta tour timba ilmu itu tampak antusias mencari informasi tentang apa yang disampaikan. Dari luas lahan, curah hujan, sistem kerja, teknologi, varietas, rendemen, harga, hingga pemasaran produk ditanyakan kepada pihak PG Bungamayang.
Kunjungan diakhiri dengan diskusi di aula dengan presentasi kinerja dan performa PG Bungamayang. Pada paparannya, GM Rossi mengakui dalam dua tahun terakhir kinerja perusahaanya sedang kurang baik. Namun, tahun 2018 ini akan menjadi tahun kebangkitan yang menjadi titik awal menuju perusahaan sehat. (Rls/KN)