KONKRIT NEWS
14/09/18, 14.9.18 WIB
Last Updated 2018-09-14T02:18:42Z
DaerahTulang Bawang

Ratusan Nelayan Dan Petani Tulang Bawang Unjuk Rasa

Advertisement

KONKRITNEWS.COM, Tulang Bawang - Masyarakat Tulang Bawang yang berprofesi dari petani dan nelayan menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Tulang Bawang , Kamis (13/9/2018). Mereka menuntut pemerintahan dan PT. Waskita Karya sebagai pelaksana atau yang mengerjakan Jalan Tol Trans Sumatra dapat memberikan kelancaran akses supaya aktifitas petani dan nelayan tersebut tetap bejalan seperti biasanya.

Koordinator Lapangan Aksi, Elian Toni, dalam orasinya menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap Bupati Tulang Bawang dan DPRD setempat yang dianggap lamban menindaklanjuti surat masyarakat yang telah masuk pada 4 September 2018 lalu.

Lebih lanjut, petani dan nelayan disinyalir mengeluh dan menagis batin akibat dampak pengerjaan Jalan Tol tersebut, sehingga menyebabkan nelayan tidak bisa menghasil kan tangkapan ikan seperti sebelumnya. Para petani dan nelayan melakukan aksi demo itu berharap pemerintah Tulang Bawang bisa segera membantu keinginan masarakat dan segera mengambil sikap untuk memikirkan rakyat khususnya petani dan nelayan.

Jika masih tidak ditanggapi oleh Bupati Tulang Bawang, maka ratusan nelayan dan petani tersebut berencana akan mendirikan tenda untuk menghuni pemda sampai Bupati Tulang Bawang memberi kepastian, karna para masa tidak memohon. Akan tetapi mereka meminta kepada Bupati yang telah dipilih masarakat Tulang Bawang, dapat menjembatani masalah tersebut sampai tuntas.

Demo yang dilakukan berlangsung tertib dan terkendali, dari pihak TNI dan Polres yang di turunkan untuk berjaga, menghimbau agar para pendemo tetap menjaga ketertiban dan tidak ada keributan. 

Untuk sementara pihak perwakilan pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang, meminta perwakilan sebanyak 10 orang massa agar bisa masuk ke kantor Pemda Tulang Bawang bermediasi dan mencarikan solusi. Meskipun demikian,  para massa pendemo merasa tidak puas dengan perwakilan pemerintahan karna mereka hanya mendegar keluhan namun belom bisa mengambil keputusan yang pasti. (Novan)