KONKRIT NEWS
03/10/18, 3.10.18 WIB
Last Updated 2018-10-13T18:55:10Z
DaerahHukum dan Kriminalpesawaran

Memalukan, KUPT Pasar Kedondong Diduga Aniaya Pedagang

Advertisement
Ketua APPSI Kecamatan Kedondong, Suhaili, Saat Memberikan Keterangan Kepada Awak Media Konkritnews.com

PESAWARAN - Ahmad Suhaili Pedagang Pasar Kedondong, yang juga sebagai Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Pasar Kecamatan Kedondong diduga mengalami penganiayaan oleh Mursalin KUPT Pasar Kedondong. Hal tersebut terjadi di kantor Dinas Perindag Pesawaran, Rabu (3/10/2018).

Menurut pengakuan Suhaili, kejadian tersebut berrmula pada saat dirinya selaku ketua APPSI yang menjadi pihak ketiga petugas penarikan retribusi pasar mendatangi Kantor Dinas Perindag Kabupaten Pesawaran atas undangan dari Kabid Pasar Ibu Zurna, untuk membahas MOU antara APPSI dan Dinas Prindag.

Kemudian, dalam agenda tersebut Pihak APPSI dan Dinas Prindag menyepakati perubahan MoU yang sudah ditentukan dari 43 juta menjadi 35 juta. Adapun yang hadir dalam musyawarah itu antara lain Kadis Perindag Sam Herman, Kabid Pasar Ibu Zurna , KUPT Pasar Mursalin serta Ketua APPSI, Suhaili.

Seusai kesepakatan itu, Kabid Pasar dan KUPT Pasar Kedondong meminta Suhaili untuk membayarkan uang retribusi harus setor dimuka atau ditalangi dulu oleh pihak ketiga dan harus disetorkan besok pada Kamis (4/10/2018). Masih menurut keterangan Ketua APPSI Pasar kedondong, dirinya menyanggupi pembayaran retribusi pasar dimuka asalkan KUPT pasar Kedondong Mursalin dapat menyelesaikan hutangnya terhadap Suhaili, karena uang tersebut akan digunakan untuk pembayaran setoran retribusi pasar sesuai yang diminta pihak Dinas Prindag. 

Mendengar jawaban ketua APPSI Suhaili, KUPT Pasar Mursalin tidak terima dan marah karena ketua APPSI Suhaili meminta Mursalin untuk menyelesaikan hutangnya terlebih dahulu. Akhirnya Mursalin emosi hingga memukul bapak suhaili bahkan ada beberapa oknum pegawai yang ikut mengeroyokinya.

Setelah itu, bapak Suhaili yang merasa ketakutan berhasil melarikan diri dari kantor Dinas Perindag dan langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Gedong Tataan.

Sementara, Pihak Keluarga Suhaili meminta agar aparat penegak Hukum untuk tegas dan cepat dalam menindaklanjuti laporannya.

Disisi yang berbeda, sampai berita ini diturunkan, KUPT pasar Kedondong Mursalin belum dapat dihubungi untuk mendapatkan keterangan lebih jelas. (Agung/KN)