Dianakrobi
01/01/20, 1.1.20 WIB
Last Updated 2020-01-01T12:15:13Z
DaerahMetro

Kuat Dugaan Lemahnya Pengawasan Dinas Terkait, Jadi Pemicu Buruknya Pengerjaan Proyek Jembatan Penghubung Kota Metro-Lampung Timur Kini Ambrol

Advertisement
Kota Metro|konkritnews.com
Malam pergantian tahun 2020 Jembatan Box Culvert penghubung Kota Metro-Lampung Timur, tepatnya di Jalan Raya Stadion Tejosari 24.A Metro Timur menuju Batang Hari Lampung Timur baru hitungan bulan Ambrol.

Menurut salah satu warga dan selaku Ketua DPC Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Metro, Samidi, yang sempat melintas dijembatan itu diperkirakan pukul 20.00 Wib air sudah meluap memenuhi jalan akibat hujan dari sore hingga malam hari pada pergantian tahun baru 2020.

Menurut Ketua DPC PWRI Kota Metro, ia membenarkan ini terjadi akibat curah hujan yang deras, air kali/sungai meluap sampai ke permukaan jalan sehingga mengakibatkan Ambrol penyangga jembatan Box Culvert.

Ambrolnya jembatan ini bukan hanya akibat luapan air kali/sungai saja, namun kuat dugaan jembatan ini dikerjakan tidak sesuai Bestek, apalagi aliran air itu malah di ciutkan dari lebar aliran sekitar 8 meter menjadi berukuran lebih kurang 5 meter.

Tentu saja itu tidak bisa menampung air pada musim penghujan, ini semua seharusnya jadi pertimbangan Konsultan selaku Tim teknis dan dinas sampai kontraktor untuk membangun Box Culvert/Jembatan tersebut.

Menurut Samidi, nilai paket pembangunan Box Culvert ini cukup fantastis dengan Rp.790.358.000,- seharusnya dikerjakan dengan maksimal, setiap penyangga diberi besi cor.

Namun hal ini tidak ada sama sekali, setiap penyangga kanan kirinya yang diduga diberi besi cor, hanya dengan menempelkan batu yang di semen melalui Box Culvert atau jembatan tersebut, sehingga awal musim hujan saja penyanggah nya sudah ambrol.

Ambrolnya jembatan penghubung Kota Metro-Lampung Timur ini dikarenakan diduga lemahnya pengawasan dari dinas terkait, sehingga pihak Rekanan/pemenang tender selaku pelaksana pekerjaan tersebut asal-asalan pada saat mengerjakan proyek jembatan tersebut tanpa berpikir dampaknya yang akan merugikan masyarakat banyak.
Masyarakat sangat menyayangkan bangunan Box Culvert/Jembatan ini yang dibangun oleh kontraktor pelaksana CV. Dhoni Karya dan Kunsultan Supervisi CV. Garya Trust ini.

Hanya hitungan bulan, jembatan sudah tidak bisa difungsikan, diduga lemahnya pengawasan dari dinas terkait dan tidak ada perhitungan dengan dampak banjir akibat curah hujan.

Ambrolnya jembatan ini, mengakibatkan kendaraan roda 4 tidak bisa melintas, dan hanya kendaraan roda 2 yang bisa melewati jembatn ini.

Kepada dinas terkait diminta untuk memanggil Kontraktor guna memperbaiki penyangga Box Culvert yang ambrol tersebut dan harus tes uji kelayakan terlebih dahulu sebelum diserah terimakan dengan kontraktor/pemborong CV. Dhoni Karya ini, karena masyarakat butuh mutu yang baik dan kelayakannya.
(Samidi/KN/Red)