Dianakrobi
30/01/20, 30.1.20 WIB
Last Updated 2020-01-30T14:54:30Z
Daerahkesehatanlampung utara

Mewabahnya DBD di Lampung Utara, Masyarakat Minta Dinkes Segera Ambil Tindakan

Advertisement
Lampung Utara|konkritnews.com
Beberapa Masyarakat di Kelurahan dan Desa terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai menyerang, Puluhan warga Kabupaten Lampung Utara (Lampura), terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue, demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular.

Cara penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.

Hal tersebut diungkapkan Kabag Tata Usaha (TU) RSUD Ryacudu Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Merdatina, “Dibulan Januari tercatat jumlah pasien DBD di rumah sakit ada 74 orang, yang terbagi 44 dewasa dan 30 anak-anak,” ungkapnya.

Kini, lanjut Kabag TU, "13 orang yang masih dirawat, sementara yang lainnya sudah diperbolehkan pulang," ujar Merdatina, Kamis, (30/01) di ruang kerjanya.

Ia menambahkan rata-rata pasien yang masuk, dari wilayah Kotabumi, Abung Tengah. Selain itu, satu orang pasien dewasa yang dirujuk ke RS Bandar Lampung.

Tidak hanya itu, pasien DBD sebagian ada yang dirawat di Rumah Sakit swasta Yusuf Kalibalangan, sambung nya.

“Ada 19 orang pasien DBD yang sedang dirawat dirumah sakit Yusuf bertempat di Kalibalangan sebagian besar warga kecamatan Abung Selatan,” paparnya.

Sementara itu, Salah satu orang tua pasien yang bernama Pran, warga Desa Gunung Besar, Abung Tengah mengatakan, awalnya gejalanya panas tinggi, tiba-tiba turun. Sakit semua badan, lesu dan sampai tidak nafsu makan.

“Ketika dibawa kedokter di cek, terkena gejala DBD, langsung mendapat perawatan medis,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan, Akmal Udin ayah dari Keluarga pasien, warga Abung Barat berharap, Pemerintah segera mengambil tindakan secara cepat untuk mencegah penyebaran DBD di Lampung Utara sebelum jatuh korban jiwa.

“Saya berharap segera lakukan Fogging penyemprotan, dan ada upaya pemerintah dari pencegahan dari Dinas Kesehatan atau puskesmas,” harapnya.
(Albet/KN/Red)