Dianakrobi
07/09/20, 7.9.20 WIB
Last Updated 2020-09-07T04:41:35Z
BeritaJakarta

Ketum PWRI : Jurnalis Yang Tergabung di PWRI Harus Berperan Aktif Hadapi Penyalahgunaan Media Siber

Advertisement
JAKARTA|konkritnews.com--Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), DR. Suriyanto, PD, SH, MH, M.Kn, mengatakan, di tengah pesatnya perkembangan informasi global seperti sekarang ini, harus diimbangi dengan kecerdasan dalam menganalisa dan menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Suriyanto mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini, dimana  sejumlah pihak menyalahgunakan media siber untuk kepentingan negatif. Untuk itu dia minta kepada seluruh jurnalis yang tergabung dalam organisasi PWRI, harus berperan aktif dalam menghadapi dan mengurangi penyalahgunaan negatif media siber apalagi berita hoax (bohong).

PWRI harus  mampu menjembatani dan membentengi merebaknya penyalahgunaan media siber dan berita bohong . Sebab kita tidak ingin penyalahgunaan media siber dan berita hoaxs menyebabkan pandangan negatif di masyarakat terhadap media. Untuk itu perlunya peran seluruh jurnalis PWRI dalam menyikapi penayalagunaan media siber dan berita hoax,"kata Suriyanto, Senin, (07/09/2020)

Workshop Media
Senada dengan Suriyanto, untuk meningkatkan kompetensi jurnalis dan pengelola media, Plt. Sekretaris Jenderal DPP PWRI, D. Supriyanto JN, mengatakan, dalam waktu dekat, PWRI akan   akan menggelar workshop media siber. 
Kata dia,  digelarnya workshop ini, sekaligus untuk menyikapi persoalan yang berkembang belakangan ini, dimana berita-berita hoaxs banyak bermunculan di media sosial.
" Workshop ini penting, dimana media siber saat ini sangat rentan tersangkut dengan UU ITE. Sehingga diharapkan melalui workshop ini para insan pers atau pemilik media siber bisa terhindar dari kasus atau persoalan UU ITE," kata Jagad, sapaan akrab jurnalis senior ini.

“Nanti DPP akan bersinergi dengan DPD maupun DPC PWRI untuk pelaksanaannya. Namun mengingat saat ini masih dalam masa pandemic Covid-19, tentu kita tetap mengedepankan protocol kesehatan. Ini akan kita bahas lebih matang, dan merupakan salah satu program strategis PWRI untuk meningkatkan kompetensi wartawan,” terang Jagad.
(Rls)