KONKRIT NEWS
04/12/20, 4.12.20 WIB
Last Updated 2020-12-04T06:36:21Z
Lampung Timur

Kepala Desa Marga Batin, Diduga Ada Indikasi Gelapkan Dana Masker

Advertisement

 


LAMPUNG TIMUR  - Pengadaan masker melalui Dana Desa (DD) di Desa Marga Batin, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur diduga hanya di jadikan ajang tipu-tipu oleh oknum Kades.

Tak tanggung tanggung, besaran biaya yang di gelapkan di duga mencapai 19 ribu masker. Dugaan itu, terendus ketika sejumlah awak media melihat warga Desa Marga Batin saat beraktivitas kebanyakan tidak memakai masker.

"Ndak mas, selama ini kami tidak pernah terima masker dari desa, kami beli sendiri mas," kata belasan warga Desa Marga Batin saat di temui  di Dusun Suka Maju desa setempat, 9 Nopember 2020.

Pengakuan yang sama juga di sebutkan oleh Siman Warga Dusun 4 RT 14 Desa Marga Baten. "Terus terang mas, selama ini saya tidak pernah terima bantuan dari desa, baik berupa beras atau lainnya. Apalagi masker dari desa, saya beli sendiri," ujarnya.

Indikasi penggelapan 19 ribu pengadaan masker tersebut mulai nampak ketika Ngatimin selaku Sekdes Marga Batin menjelaskan bahwa melalui DD 2020, pihaknya telah menganggarkan pengadaan masker sebanyak 20 ribu lembar. 

"Marga Batin sudah menganggarkan 20 ribu masker dan sudah kami bagikan kepada masyarakat. Intinya, masker tersebut sudah kami bagikan ke masyarakat karena itu, aturannya," kata Ngatimin.

Namun, pernyataan Sekdes tersebut, tak sejalan dengan keterangan Budi selaku Kaur Pemerintahan Desa Marga Batin. Menurut Budi, masker memang sudah di bagikan, tapi hanya seribu lembar "Benar, kami sudah membagikan masker, tapi hanya 1000 masker," jelasnya.

Pembagian masker kepada masyarakat juga di benarkan oleh Sigit Mulyono selaku Kaur Keuangan Desa Marga Batin. Namun hanya di bagikan di Dusun 3. "Didusun 4 belum mas, tapi kalau di dusun 3 saya liat bagi masker di tempat mas Parman waktu beliau terima cucu," jelasnya.

Hingga berita ini dirilis, sejumlah awak media belum mendapat jawaban langsung dari sang Kades. Bahkan hingga berulang kali menemui, sang Kades tidak pernah berada di kantornya. (Husin/KN)