KONKRIT NEWS
09/03/21, 9.3.21 WIB
Last Updated 2021-03-09T09:42:40Z
politik

Aliansi Pemuda Penyelamat PKB Bandar Lampung Minta Cak Imin Pecat Nunik

Advertisement


BANDAR LAMPUNG - Puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Penyelemat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tergabung dari pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) serta Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Kota Bandar Lampung menggelar aksi di halaman kantor DPW PKB Lampung, Selasa (9/3/2021).


Mereka menolak hasil keputusan Musyawarah Cabang (Muscab) Kota Bandar Lampung yang digelar pada Sabtu (6/3/2021) lalu, yang dinilai kocok bekem.


Dalam aksinya, Korlap aksi Yuridis Mahendra dengan meneriakan agar Muhaimin Iskandar Ketum DPP PKB mencopot Ketua DPW PKB Lampung Chusnunia atau Nunik dari jabatannya saat ini. 


"Pecat-pecat- pecat Mbak Nunik, pecat Mbak Nunik sekarang juga. Turun-turun-turun Mbak Nunik, turun Mbak Nunik sekarang juga," teriak massa aksi.


Usai aksi, Yuridis Mahendra mengatakan, Muscab yang telah terselenggara di kabupaten/kota se-Lampung banyak yang bermasalah. Khususnya di Kota Bandar Lampung. "PKB saat ini sudah menjadi Partai Kocok Bekem," ucap Yuridis Mahendra.


Karena, kata Yuridis Mahendra, Muscab dilakukan tanpa mekanisme musyawarah, yang ada hanya pengusulan langsung dari DPW ke DPP.


"Kami kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Mbak Nunik. Keputusan yang otoriter ini harus diketahui Cak Imin," kata Koordinator Aksi, Yuridis Mahendra.


Selain itu, Yuridis turut menyampaikan tujuh pernyataan sikap mereka diantaranya Pertama, mendukung proses demokrasi yang sehat dalam proses penentuan ketua DPC PKB sesuai dengan AD/ART, demi kemajuan PKB kedepan.


Kedua, sesuai AD/ART PKB, proses pembentukan dan pengesahan pengurus partai diatur pada Pasal 45 yang melibatkan DPAC dalam penjaringan dan DPW yang melakukan penyaringan.


Ketiga, penunjukan sepihak oleh DPP PKB dan DPW PKB terhadap Robiyatul Adawiyah sebagai Ketua DPC PKB Bandarlampung melalui Muscab yang dipaksakan dan tanpa mekanisme pemilihan yang sah sebagaimana diatur AD/ART adalah bentuk pengingkaran yang nyata terhadap azas demokrasi.


Keempat, muscab yang dipaksakan dengan tanpa mempertimbangkan keterlibatan jajaran pengurus dan penetapan ketua secara sepihak sejatinya adalah bentuk pembusukan partai secara terbuka. Kelima, menolak cara-cara otoriter dalam hal penunjukan ketua DPC oleh DPW atau DPP PKB.


"Jika keputusan sepihak yang dilakukan DPW dan DPP tetap di sah kan, tanpa mempertimbangkan aspirasi kami, maka kami para Ketua dan Jajaran DPAC PKB se-Bandarlampung akan melawan sampai keadilan dapat ditegakkan," tegasnya.


Terakhir mereka menyampaikan bahwa 20 DPAC PKB se-Bandarlampung telah menentukan pilihan dengan pertimbangan matang demi kemajuan PKB di kota setempat pada masa mendatang. "Kami mendukung dan memilih Juanda sebagai Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Bandarlampung priode 2021-2026," tegasnya.


Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pengurus DPW PKB Lampung yang berhasil dikonfirmasi. Sebab saat aksi berlangsung, tidak ada satupun pengurus yang hadir. (Red/KN)