KONKRIT NEWS
24/07/21, 24.7.21 WIB
Last Updated 2021-07-24T15:25:48Z
Inspiratif

Launching Buku JTdZN oleh Panitera MA-RI

Advertisement

 


BKDZN – Buku Inspiratif Gerakan Moral Berani Keluar Dari Zona Nyaman (BKDZN) dengan judul *Jangan Terjebak di Zona Nyaman  (JTdZN)* resmi dilaunching oleh Panitera Mahkamah Agung RI, Ridwan Mansyur, Sabtu (24/07/2021).

Buku yang ditulis _Founder_ BKDZN, Arief Hidayat dan kawan-kawan ini dilaunching pada webinar kepemimpinan BKDZN diikuti oleh ratusan peserta _zoom meeting_ serta ditayangkan live pada _multi flatform_ media sosial resmi BKDZN  (zoom meeting, youtube, instagram dan fn facebook.)

Ridwan Mansyur saat me _launching_ buku tersebut mengaku telah membaca buku yang dikemas dengan format _kitchensoup._ Menurutnya, buku mungil ini isinya sangat bernas. 

“Buku ini mungil tapi isinya sangat bernas. Buku ini _eco green_, ringan, mudah dibawa. Bisa dibaca di mana pun, sambil santai,” ujar Ridwan Mansyur.

Tidak hanya itu saja, di tengah peserta webinar dari berbagai latar belakang itu, Ridwan Mansyur mengatakan _launching_ nya buku JTdZN ini adalah momentum sejarah dalam gerakan moral BKDZN. Betapa tidak kata dia, _launching_ nya buku JTDZN menunjukkan bahwa pejuang BKDZN benar-benar mencintai dan akan melakukan perubahan besar. 


“Sejarah tidak mencatat mereka yang tidak menyukai perubahan, yang dicatat itu adalah yang membawa perubahan,” tukasnya.

Setelah membaca buku ini kata Ridwan Mansyur, ia meyakini akan ada perubahan besar pada pola pikir dan cara bertindak bagi siapa saja yang telah mendapatkan dan membaca buku JTdZN.   

“Saya sangat terkesan dengan buku JTdZN ini,  buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang menginginkan perubahan. Setelah membaca buku ini selain memiliki pengaruh besar bagi diri sendiri, juga akan mengajak yang lain untuk berubah menuju lebih baik dan tentunya menjadi amal ibadah, pemimpin yang baik tentu merupakan _"agent of change,”_ paparnya. 

Sementara itu, Arief Hidayat, Founder BKDZN dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa buku JTdZN yang saat ini sudah beredar di seluruh Indonesia merupakan karya luar biasa gerakan moral Berani Keluar Dari Zona Nyaman. Ia bersama pejuang lainnya menyelesaikan buku tersebut dalam waktu yang sangat singkat. 

Bahkan kata Arief, di luar ekspektasinya sebelum buku tersebut selesai proses cetak, jumlah pemesan sudah sangat  luar biasa. 

“Sungguh di luar ekspektasi saya, buku JTdZN ini 2 hari ludes, cetak 1000 eksemplar habis dalam waktu 2 hari. Semua sudah ada pemiliknya, sekarang sudah berada di tangan pemiliknya hampir di seluruh wilayah Indonesia,” tukasnya. 

Saat ini kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI ini, tim penulisan buku JTdZN sedang menyiapkan cetakan ke 2.  

“Cetak 1000 pertama langsung habis, sekarang kita cetak ulang 1000 eksemplar,” imbuhnya. 

Tak berhenti sampai di situ, tim penulisan buku JTdZN saat ini juga sudah menyiapkan buku JTDZN edisi ke dua dengan kisah-kisah inspiratif menarik lainnya. 

“Buku JTdZN ini akan terbit terus menerus, setelah selesai semua buku JTDZN pertama ini, kita akan terbitkan buku JTDZN ke dua, saat ini naskahnya juga sudah siap,” sebut Arief Hidayat. 


Pada penghujung acara Launching Buku Jangan Terjebak di Zona Nyaman dan Webinar Kepemimpinan ini Founder BKDZN Arief Hidayat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. 

“Atas nama Founder BKDZN dan atas nama pribadi dan seluruh pejuang BKDZN menghaturkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh peserta Launching Buku JTdZN dan Webinar Kepemimpinan terkhusus kepada para nara sumber, *Dr. H. Ridwan Mansyur, SH, MH, Dr. Pelmizar, Dr. Sugiri Permana* serta support kehadiran  _coach_ Eloy Zalukhu/ _Master Theocentric Motivation_  ,  bunda Dr Diah Sulastri Dewi, SH.M.H/Hakim Tinggi PT DKI Jakarta,  Yudi Ariesta Chandra/Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang, dan lain-lain,” sebutnya. 

“Mari kita bergandeng tangan untuk menjadikan hidup kita lebih bermakna bagi semesta. Tebarkan kebaikan dengan semangat 4 M, memberi, menerima, mengingatkan, dan menguatkan. (Rls/KN)