Advertisement
Bandar Lampung – Pelukis
Lampung, Pulung Swandaru berbagi ilmu tentang melukis kepada 50 peserta
Workshop yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Biroe
(Kombir) Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya di DarmajayaSociety
Centre, Minggu (19/03).
Peserta berasal dari kalangan
komunitas seni di Bandar Lampung, mahasiswa, dan umum.Pulungmengatakan,
untuk menghasilkan lukisan yang baik, pelukisharus memiliki konsep, ide,
gagasan yangmampu ia tuangkan dalam sebuah karya. Inspirasi untuk menghasilkan
karya lukisan bisa berasal dari alam sekitar yang pernah pelukis lihat, ilmu
yang dimiliki, dan hal yang dirasakan.
Lanjutnya, dalam
melukis, harus disertai dengan filosofi
agar bisa membentuk karakter yang kuat dalam lukisan tersebut. Jika
tidak, maka lukisan tersebut hanya menjadi sebuah coretan tanpa makna.
“Konsep, ide, dan
gagasan dalam menghasilkan sebuah karya lukisan berasal dari pemikiran otak dan
perasaan hati. Pelukis yang cerdas mampu menuangkan hal tersebut kedalam bentuk
garis, gradasi warna diatas permukaan kanvas, kertas, dinding atau lainnya menjadi
karya lukisan yang indah,” ujarKepala Museum Lampung tahun 2007-2010 ini.
Ketua Umum UKM
Kombir menuturkan, workshop ini merupakan salah satu rangkaian Pagelaran Biroe
dengan mengusung tema No Colours ! No Thing. Usai workshop, kegiatan
dilanjutkan dengan melukis bersama. Dikatakannya, lukisan-lukisan peserta
nantinya akan dipamerkan pada 23-25 Maret mendatang.
Menanggapi kegiatan
tersebut, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Pemasaran Darmajaya, Dedi Putra, SE.,
MS.Ak mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai wadah bagi mahasiswamaupun
masyarakat umum untuk mengembangkan minat bakat dan kemampuannya dibidang seni
lukis.
Melalui kegiatan
tersebut, ia berharap dapat memotivasi peserta untuk semakin aktif dan kreatif
dalam berkarya.Besar pula harapannya agar mahasiswa Darmajaya yang memiliki
kemampuan melukis bisa meraih prestasi pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional
(Peksiminas) mendatang.
“Mahasiswa diharapkan
juga bisa melestarikan kebudayaan tradisionalmelalui karya lukisan. Misalnyadengan
membuat lukisan yang menggambarkan alat musik tradisional, penari tradisional, tempat
wisata khas daerah, kearifan lokal, dan hal-hal lainnya,” harapnya.