Advertisement
Bandar Lampung - Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung Supriyadi Hamzah, menjelaskan di dalam Juklak No. 06 DPP Partai Golkar yang mengatur
penentuan calon kepala daerah dilakukan secara terbuka. "Semua kader boleh
mendaftar sebagai calon kepala daerah sebelum pendaftaran di KPU, tetapi harus memalui tahapan-tahapan. Seperti, penetapan calon kepala daerah harus melalaui Survei
terlebih dahulu dan dilakukan sebanyak 3 kali,” kata Supriyadi Hamzah kepada awak media di kantor sekretariat DPD I Partai Golkar Lampung. Senin (17/04/2017).
"Kami tidak mempermasalahkan kader-kader terbaik golkar untuk maju Pilgub Lampung 2018. Adapun nama-nama yang sudah mencuat sementara ini yaitu, Arinal
Djunaidi, Azis Syamsudin dan M. Alzier Dianis Thabranie. Dua sampai tiga nama nanti diambil, dan DPP yang akan
memutuskan," terang Supriyadi Hamzah.
Prihal pernyataan Arinal yang belum fokus ke arah
Pilgub, Supryadi Hamzah mengatakan, "Saat ini kami fokus
konsolidasi internal, karena sejauh ini Pak Arinal sedang melakukan rekonsiliasi, dan
konsolidasi sampai tingkat desa. Bila semua sepakat ketua maju, maka semua harus mendukung," katanya.
Sementara itu, Wakil ketua DPD I Partai Golkar Lampung Tony Eka Candra yang juga sebagai Koordinator bidang (Korbid)
Pemenangan pemilu mengatakan, "Golkar
adalah partai yang demokratis, karena semua kader punya hak yang sama untuk
mencalonkan diri menjadi calon kepala daerah, tidak hanya itu, Partai Golkar juga terbuka untuk calon ektsernal," paparnya.
"Golkar ini kan partai demokratis, karena setiap kader
Golkar punya hak sama sebagai calon kepala daerah. Namun demikian, kita
ketahui bersama saat ini, bahwa kabupaten se-Lampung memberikan support
kepada pak Arinal bersedia maju Pemilihan Gubernur Lampung, artinya
kader partai di tingkat DPD Kabupaten / kota hingga tingkat Pimpinan
kecamatan (PK) menginginkan simbol partai Golkar Lampung itu maju, wajar
saja, dia ketua DPD I Golkar Lampung," terang Tony Eka Candra.
Menurut Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Lampung itu, Arinal pernah menduduki jabatan sebagai Sekdaprov Lampung, dan memiliki gologan tertinggi PNS yakni IV E. "Itu
merupakan sebuah karier yang luar biasa, beliau terbiasa dengan pemerintahan dan pembangunan provinsi Lampung, saya selaku korbid pemenangan pemilu pasti memberikan dukungan untuk maju di
pilgub," tambahnya.
Tony Eka Candra
mengatakkan, terkait nama-nama yang mencuat dari internal Golkar itu hal yang wajar, nama-nama tersebut memiliki hak yang sama untuk dicalonkan dari Partai
Golkar, "wajar-wajar saja menurut saya, karena mereka adalah kader-kader
terbaik Golkar. Baik kader internal maupun eksternal, intinya punya pemahaman
yang sama dengan Golkar itu kriterianya, dan keputusan tetap ada di DPP," pungkasnya.
(Red/KN)