KONKRIT NEWS
25/04/17, 25.4.17 WIB
Last Updated 2017-04-25T17:29:53Z
politik

Politisi Nasdem Komentari Program Walikota Herman HN

Advertisement

Bandar Lampung - Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Lampung memang masih cukup lama. Namun panasnya aura kompetisi sudah mulai terasa, serang menyerang program masing kepala daerah yang akan maju Pilgub mulai gencar.

Walikota Bandarlampung, Herman HN yang sebelumnya menyindir program ronda hanya untuk pencitraan yang disinyalir ditujukan kepada  Bupati Lampung Tengah, Mustafa direspon serius oleh kader Partai NasDem Lampung.
Ketua Bappilu Partai Nasdem Lampung  Edwin Hanibal, menyindir program unggulan Herman HN. Salah satunya program Bina Lingkungan (Biling).

Menurut Edwin Hanibal, program Biling yang menerima murid mencapai 70-80% tanpa melalui tes dengan alasan membantu warga kurang mampu hanya akan menutup kesempatan bagi anak kelas menengah hingga mampu ke sekolah negeri.

“Saya kurang setuju, karena program Billing jelas kurang mendidik. Coba di evaluasi peserta program biling ini malah membuat mereka jadi bodoh dan malas-malasan. Kalau mereka dimarahin sama guru, mereka lapor ke walikota padahal mereka waktu belajar kerjanya tidur-tiduran,” terang Edwin Hanibal, saat berkomentar pada awak media. Selasa (25/4).

"Saat ini tidak ada lagi sekolah negeri baik tingkat SMP dan SMA/SMK di Bandar lampung yang masuk daftar sekolah Favorit, karena prestasi sekolahnya menurun yang disebabkan oleh murid yang bermalas-malasan belajar," lanjutnya.

Pasalnya, kata Edwin, program tersebut membuka peluang bagi para tenaga pendidik yang tidak bertanggungjawab untuk menerima sogokan atau pungli dari orang tua murid yang ngaku-ngaku tidak mampu atau miskin.

"Program biling yang menerima warga miskin (70%) merupakan bentuk gagalnya Herman HN memimpin Bandarlampung selama dua periode ini," tambahnya.

“Kalau beliau (Herman HN) lebih mengutamakan warga miskin (70%) artinya selama beliau menjabat tidak ada program meningkatkan kesejahteraan dari rakyat miskin ke masyarakat menengah karena di Bandar Lampung masih banyak rakyat yang tidak mampu,” jelasnya.

Belum lagi pelayanan birokrasi yang berbelit-belit terutama ditingkat kelurahan dan Puskesmas ditambah lagi ketidak disiplinan pegawai birokasi Pemkot Bandar Lampung.

“Kalau aparat kelurahan malas atau ada jalan yang rusak di gang-gang kelurahan bisa dengan cepat ditambal atau diaspal begitu juga kalau ada siring yang macet atau banjir bisa segera diatasi. Sekarang ini saja aparat kelurahan baru jam 14.30. – 15.00 Wib sudah menutup kantor, begitu juga untuk pelayanan pegawainya kurang memuaskan khusunya dikantor-kantor kecamatan dan di Puskesmas,” paparr Edwin Hanibal.

menurutnya, Bandar Lampung sebagai wajah Provinsi ini, sudah selayaknya memiliki program smart city seperti di DKI Jakarta ada program qlue.

“Program Walikota Bandar Lampung seperti Fly Over atau pelebaran persimpangan jalan sudah cukup. Hanya saja untuk jalan-jalan gang atau kelurahan aspalnya tidak merata diduga pilih kasih,” pungkasnya. 


(Red/KN)