Advertisement
Bandar Lampung – Indonesia
membutuhkan generasi muda yang kreatif dalam menguasai teknologi dengan
menciptakan aplikasi-aplikasi digital untuk memecahkan berbagai permasalahan di
masyarakat. Chief Executive Officer (CEO) I
Grow, Andreas Senjaya mengatakan hal itu dalam kegiatan Google I/O Extended
Lampung di Aula Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Jumat
(19/05).
Acara yang diikuti
lebih dari 300 peserta ini mengusung tema Web
Technology Firebase and Android. Even tersebut merupakan kolaborasi Google
Developers, Yayasan Alfian Husin, IBI Darmajaya, Gogo Campus, dan Krakatau
Digital Movement.
“Di era digital saat
ini untuk menjadi kaya tidak perlu mempunyai tanah berhektar-hektar. Hanya
dengan merancang aplikasi yang bisa menjangkau kebutuhan masyarakat, kita bisa
menjadi pengusaha sukses,” ujarnya.
Terbukti melihat
deretan orang terkaya di dunia, kini mulai diduduki oleh pengusaha dari perusahaan-perusahaan
IT seperti Microsoft, Facebook, Amazon, Google, dan lainnya.
“Melihat peluang
ini, saya bersama tim membuat aplikasi I Grow yang menggunakan teknologi cloud
based agricultural management software untuk menghubungkan sponsor penanaman,
petani, pemiliki lahan, dan pembeli hasil penanaman,” terangnya.
Selain Andreas
Senjaya, pembicara lainnya yakni CEO Kebun Modal, Edi Kurniawan, Co Founder
Habibi Garden, Irsan Rajamin, CTO Iqro, Nedi Sulendro, dan Inisiator Krakatau
Digital Movement, Davit Kurniawan. Acara yang dikemas talkshow ini dibuka oleh
Rektor Darmajaya, Ir. Firmansyah Y Alfian, MBA dan Ketua Yayasan Alfian Husin,
Dr. Andi Desfiandi, SE., MA.
Dikesempatan itu,
Google I/O mengenalkan aplikasi terbaru yakni Firebase adalah BaaS (Backend as
a Service). Aplikasi dari Google ini mempermudah Mobile Apps Developer untuk
mengembangkan aplikasi tanpa harus kesulitan diurusan backend.
Sementara itu, Direktur
DJ Corp, Davit Kurniawan mengapresiasi besarnya antusias anak muda Lampung
khususnya mahasiswa yang menghadiri kegiatan tersebut. Ia kagum melihat
antusias peserta yang luar biasa. Ini menunjukkan banyak pemuda di Lampung yang
punya keinginan besar untuk menambah pengetahuan, dan wawasan tentang teknologi
digital.
“Mudah-mudahan
kegiatan ini bermanfaat untuk memotivasi pemuda Lampung agar cepat tanggap
dengan keadaan atau masalah disekitarnya, dan mampu memberikan solusi.
Mendorong mereka untuk tidak hanya menjadi seorang yang konsumtif, tetapi ikut
membangun startup guna memajukan
bangsa ini,” tandasnya. (Rls)