Advertisement
Bandar Lampung - Menyikapi
penandatangan MoU antara PT KAI dengan PT BA di Jakarta (Jumat, 9/6/2017),
dengan isi MoU PT KAI mengangkut 130.1 juta ton batubara untuk periode
2017 - 2021. Tahun ini diangkut 21.7 juta ton yang akan naik secara
bertahap setiap tahun, MoU ini merupakan kerjasama mengangkut batubara
dengan menggunakan KA Babaranjang yang melintasi Provinsi Lampung dan
khususnya Kota Bandar Lampung.
Andi
Surya, anggota DPD RI, menentang adanya MoU ini karena isi dari MoU tersebut
lebih bersifat kepentingan sepihak yaitu dua BUMN (PT.KAI dan PT BA)
tanpa memikirkan akibat dari tindakan kerjasama. KA Babaranjang sudah
cukup banyak menyusahkan warga Lampung terutama kota Bandar Lampung.
Kehadiran
KA Babaranjang selama ini telah membuat warga Kota Bandar Lampung
terdepresiasi yang mengancam keamanan dan kenyaman warga karena setiap
setengah jam sekali KA Babaranjang melintas kota Bandarlampung
menyebabkan terjadinya polusi udara, debu dan kebisingan, kemacetan
parah berakibat inefisiensi waktu dan bahan bakar kendaraan serta
ancaman akibat kemungkinan tergulingnya rangkaian kereta atau tabrakan
dipersimpangan rel.
Tidak
sedikit pun dalam MoU itu menyikapi masalah yang dihadapi oleh warga
Bandar Lampun sehingga seolah-olah warga Bandar Lampung dan Pemkot hanya
menjadi objek penderita untuk kepentingan profit usaha kedua BUMN.
Saya
menghimbau kepada Pemerintah Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung
beserta warga bersatu untuk menolak MoU ini. Dari data MoU ini akan
terjadi peningkatan jumlah volume batubara yang akan diangkut KA
Babaranjang sehingga dengan demikian akan meningkat pula frekuensi lalu
lintas KA Babaranjang di dalam kota, dengan demikian warga kota Bandar Lampung akan semakin terancam baik keselamatan maupun kenyamanan hidup.
Untuk
itu diperlukan keberanian warga dan pemerintah untuk memberhentikan KA
Babaranjang di perbatasan kota lalu mengajak dialog PT KAI dan PT BA
agar segera melakukan upaya mengganti moda pengangkutan batubara dari
cara lain atau memindahkan jalur rel KA ke luar kota Bandar Lampung. (Rls/KN)