KONKRIT NEWS
Kamis, Agustus 17, 2017, 23:57 WIB
Last Updated 2017-08-17T16:57:02Z
politik

Koalisi Rakyat Lampung Minta Khoir Dan Ali Siddik Dianulir Dari Pencalonan Bawaslu Lampung

Advertisement


Bandar Lampung - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung Fatikhatul Khoiriyah dan Ali Siddik diminta untuk dianulir dari pencalonannya kembali sebagai anggota Bawaslu Lampung. Seperti diketahui, Khoir (Sapaan akrab Fatikhatul Khoiriyah) dan Ali Siddik lulus dari tes tertulis dan telah masuk ke 12 besar.

Koordinator Koalisi Rakyat Lampung Untuk Pemilu Bersih akan, Rakhmat Husein mengatakan, pihaknya akan mendatangi tim seleksi (timsel) untuk menganulir Khoir dan Ali Siddik.

“Komisioner incumbent (Khoir dan Ali) kala itu bersama Nazar telah diputuskan dan diberikan sanksi oleh DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) atas pembiaran kecurangan pemilu. Jadi, sudah cukup menjadi referensi timsel untuk mempertimbangkan kembali untuk meloloskan Khoir dan Ali,” kata Husein, Kamis (17/8) malam.

Dijelaskan orang “dekat” Herman HN ini, setiap WNI (Warga Negara Indonesia) berhak menjadi anggota Bawaslu, namun catatan kelam Khoir dan Ali selama pilgub periode lalu tidak diinginkan terulang lagi.

“Besok kami akan menemui timsel di Hotel Arinas untuk meminta menganulir Khoir dan Ali,” ungkapnya.

Sementara, Dosen Unila Yusdianto menyoal kredibilitas Timsel Bawaslu Lampung. Sepert diketahui Ketua Timsel Bawaslu Lampung Rudi.Y menjabat sebagai Direktur Eksekutif PW Lakpesdam NU Lampung sedangkan Khoir menjabat sebagai Ketua PW Lakpesdam NU Lampung.

”Anggota timsel itu disyaratkan memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik, memiliki kridibilitas dan integritas, memahami masalah pemilu atau pilkada dan memiliki kemampuan rekrutmen dan seleksi,” ucapnya.

Jika kredibilitas timsel saja diragukan atau menyimpang, sambung dia, maka timsel sudah tidak memenuhi syrat dan hasil yang didapat tentu tidak berkualitas sebagai mana yang dikehendaki.

“Padahal anggota Bawaslu merupakan pengawal pemilu/pilkada yang harus memastikan bahwa demokrasi yang dihasilkan sangat berwibawa dan berkualitas,” pungkasnya. (Red/KN)