Advertisement
Bandar Lampung – Indonesia
termasuk negara dengan presentasi pernikahan muda yang tinggi di dunia yakni
ranking ke 37. Indonesia tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Hal itu dikatakan Analis
Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi
Lampung, Apsari Melati Prameswari,
S.Psi saat menjadi pemateri pada kegiatan Orientasi Studi
(Ories) tahun 2017 di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, kemarin (14/09).
Untuk itu, lanjutnya, melalui program Generasi Berencana (GenRe) yang
muda yang berencana, BKKBN berupaya menyiapkan generasi berkualitas dengan
mengatur usia pernikahan.
Didampingi Kepala Sub Bidang (Kasubid) Ketahanan Remajaya (Hanrem)BKKBN
Provinsi Lampung Hermina SH., MAH,Apsari mengatakan, usia ideal menikah
adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.Diungkapnya, faktor penyebab pernikahan dini diantaranya
pendidikan rendah, kebutuhan ekonomi, kultur nikah muda, pernikahan yang
diatur, seks bebas pada remaja, dan kehamilan diluar nikah.
“Pernikahan dini memiliki beberapa resiko seperti peluang kematian ibu
tinggi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hak kesehatan reproduksi rendah,
subordinasi keluarga, drop out dari
pendidikan, dan lainnya,” ujarnya.
Apsari menambahkan, Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Informasi Konseling Mahasiswa Smart, Empathy, Healthy, Active, Trusted,
Integrity (PIK-M Sehati) Darmajaya merupakan salah satu organisasi yang
aktif mendukung program GenRe BKKBN Provinsi Lampung.
Hal itu diakui oleh
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Muprihan Thaib,
S.Sos., MM. Dikatakannya, mahasiswi Darmajaya, Qori Sagita berhasil memenangkan
juara I pemilihan putri Duta GenRe Provinsi Lampung tahun 2016, dan menjadi
perwakilan Provinsi Lampung dalam pemilihan Duta GenRe Nasional tahun 2016.
“Prestasi serupa
kembali diraih Anggi Rizkiyansyah yang menjuarai pemilihan putra Duta GenRe
Provinsi Lampung tahun 2017, dan akan mewakili Provinsi Lampung dalam pemilihan
Duta GenRe Nasional tahun 2017,” terangnya.
Muprihan berharap,
mahasiswa Darmajaya bisa membentengi diri dari permasalahan remaja.
Diantaranya, pernikahan dini, seks pranikah, kehamilan remaja, HIV/AIDS, dan
Narkoba.
“Jadilah mahasiswa
dan generasi muda yang berprestasi, menjadi kaum berintelektual, gapai masa
depan yang gemilang untuk membanggakan keluarga, daerah Lampung, bangsa, dan
negara Indonesia,” tandasnya.(*)