KONKRIT NEWS
28/04/18, 28.4.18 WIB
Last Updated 2018-04-28T06:03:01Z
Daerahkesehatan

Ribuan Perawat se-Lampung Gelar Demo

Advertisement


Bandar Lampung - Ribuan perawat yang tergabumg dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Lampung menggelar aksi. Mereka menuntut proses hukum terkait penganiayaan terhadap perawat Instalasi Gawat Darutat (IGD) Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM) Ferry agar segera ditindaklanjuti.

Menurut Kepala Bagian Humas RSUDAM, Akhmad Sapri, aksi ini merupakan bentuk protes terkait tuntutan perawat kepeda pemerintah karena terkesan mengabikan proses hukum Ferry.

“Meskipun dalam aksi ini terdapat ribuan perawat, namum pelayanan kesehatan tetap berlangsung karena yang mengikutin ini adalah perawat yang jadwal kerjaanya sore dan malam. Sedangkan yang shif pagi tidak kami perbolehkan hadir,” kata Sapri di Lapangan Korpri, Kamis (26/4/2018).

Sapri menjelaskan, ribuan perawat ini perwakilan dari 15 Kabupaten/kota se- Lampung. Mereka semua hadir karena 1 tujuan, yaitu menyegerakan proses hukum soal penganiayaan Ferry dan menginginkan adanya perlindungan melalui undang-undang dalam pelaksanaan tugas perawat,” kata dia.

Sementara itu, salah satu peserta aksi dari rumah sakit Tulang Bawang, Ivo mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan tugas, perawat memiliki prosedur tersendiri. Kami lakukan aksi ini untuk rasa solidariras kami terhadap rekan kami Ferry yang mengalami penganiyayan oleh kelurga pasien.

“Jadi kalau masyarakat gak suka antri, jangan perawat yang dipukuli. Kami bertugas melayani bukan jadi sasaran pukul,” ucapnya.

Sebelumnya, seorang perawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) dianiaya keluarga pasien. Akibatnya, pria bernama Ferry itu harus mendapatkan perawatan.

Perawat yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUAM itu dikeroyok oleh empat anggota keluarga pasien, Selasa, 27 Maret 2018. Insiden itu diduga disebabkan mereka tidak terima setelah ditegur perawat. (Red/KN)