KONKRIT NEWS
07/10/18, 7.10.18 WIB
Last Updated 2018-10-07T06:50:01Z
Daerahpesawaran

Masyarakat Kembali Keluhkan Pelayanan RSUD Pesawaran, Ini Alasannya

Advertisement

Pesawaran (konkritnews.com) - Masyarakat  kembali mengeluhkan kinerja oknum pegawai dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Pesawaran, Lampung.
Kali ini, warga Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan, Romani yang mengeluh, saat putranya bernama Nando Saputra mengalami kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) pada Rabu (4/10/2018).

“Saat itu anak saya dibawa ke RSUD Pesawaran karena mengalami luka di bagian jari tengah tangan. Tapi para perawat terkesan memberikan pelayanan ala kadarnya,” ujar dia, Minggu (7/10/2018).

Bahkan, lanjut Romani, mereka melayani sambil makan, terkesan meremehkan pasien. Anehnya, perawat mengatakan jika anaknya harus dirujuk ke rumah sakit lain, karena luka di jari anaknya harus dioperasi akibat mengalami patah.

“Anak bapak ini harus segera dioperasi dengan biaya Rp 5 juta. Tapi di sini (RSUD Pesawaran) tidak bisa melakukannya. Kami hanya memberikan surat rujukan saja,” kata Romani, menirukan ucapan perawat tersebut.

“Di sini (RSUD Pesawaran) luka di jari anak saya itu hanya diberi obat berwarna merah dan disuntik anti nyeri di bagian lengannya lalu lukanya diperban,” imbuh dia.

Romani lalu membawa anaknya ke Rumah Sakit Bintang Amin di Bandar Lampung.

“Yang membuat kami heran, di RSUD Pesawaran itu kami disodorkan tagihan sebesar Rp 450 ribu, karena menurut pegawai RSUD itu untuk pasien kecelakaan tidak bisa menggunakan BPJS, tapi Jasa Raharja, akhirnya kamipun membayar itu” ungkapnya.

Namun lucunya, setelah Romani membawa putranya ke RS Bintang Amin, dokter di RS tersebut mengatakan jika luka di jari anaknya itu tidak perlu dilakukan operasi, karena hanya mengalami luka ringan tidak patah, hanya pecah dan cukup dijahit saja.

“Alhamdulilah, sekarang anak sudah pulang, hanya tinggal menunggu proses penyembuhan saja. Biayanya untuk rontgen, jahitan, perban dan obat hanya Rp 450 ribu,” terang Romani.

Dia berharap kepada para perawat dan dokter di RSUD Pesawaran agar bekerja profesional, sesuai dengan sumpah dan janji. Bahkan, bupati Pesawaran berjanji akan lebih memprioritaskan kesehatan masyarakat, terutama dalam segi pelayanan.

“Hendaknya masyarakat dilayani dengan baik. Tapi ini terkesan kami diperas,” keluhnya. (*)