Dianakrobi
13/08/19, 13.8.19 WIB
Last Updated 2019-08-13T08:55:55Z
DaerahHukum dan Kriminal

Peningkatan Jalan Desa Suka Mulia-Desa Pangkalan Makmur kini terbengkalai..??

Advertisement

Siak-KN
Pengerjaan proyek peningkatan Jalan Desa Suka Mulia-Desa Pangkalan Makmur, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, dengan Nilai pagu anggaran yang tertera di plank proyek sebesar Rp. 13,641,155,572 dari Dana Alokasi Khusus Reguler (DAK Reguler) tahun 2019, diduga banyak penyimpangan. Hal ini disampaikan oleh beberapa warga yang tinggal di desa itu, hal ini dikonfirnasi pada tanggal (03/08/2019) lalu di Desa Pangkalan Makmur.

Iwan Hrp, seorang warga tempatan, ketika diwawancarai Team Investigasi saat dilokasi proyek mengatakan, "kami selaku masyarakat sangat kecewa atas pekerjaan proyek peningkatan Jalan ini karena kami selaku warga desa ini dipungut biaya sebesar Rp. 250.000/KK bagi yang punya kaplingan dan Rp. 150,000/KK bagi yang tidak punya kaplingan, dan dibolehkan dengan sistem tiga kali bayar.

“Pemungutan itu di dilakukan oleh RT masing-masing  yang nantinya akan disetorkan kepada Kepala Desa dan Kepala Desa lah nantinya yang akan membayarkan kepada warga yang pohon sawitnya ditebang untuk perluasan jalan tersebut.” kata pak Iwan.

Iwan Hrp, juga menambahkan, “Tidak hanya dengan proyek peningkatan Jalan itu ada juga terkait pemasangan boxcluvert yang diduga asal kerja seperti gorong-gorong lama tidak dibongkar melainkan langsung ditimpa apakah begitu aturanya, dan kami berharap pihak PU baik pengawas harus benar-benar memantau dari hasil pengerjaan pihak kontraktornya," tutupnya, 

Zunaidi, selaku warga tempatan juga mengatakan hal yang sama, “Bukan jadi bangga kita dengan adanya peningkatan Jalan desa kalau akhirnya  pekerjaannya tidak memuaskan warga. Begitu juga penimbunan tanah untuk peningkatan jalan apa dibenarkan mengunakan tanah hasil dari kerukan pelebaran  badan jalan itu , dan kalau proyek pemerintah masa kita masyarakat dikenakan biaya." sebutnya, 

Warisem, selaku pekerja pembuatan boxcluvert  ketika dikonfirmasi di lokasi kerja juga menyampaikan bahwa, "Saya bekerja juga tanpa ada menerima speak atau gambar namanya  juga kita pekerja, ya kita kerjakan sesuai yang diperintahkan seperti pemasangan besi- besi yang sudah ada seperti besi 12 mm dan 16 mm, terkait gorong-gorong yang lama Amir juga membenarkan bahwasanya tidak bisa dicabut alat beratnya tidak kuat untuk mencabut gorong-gorong tersebut," tuturnya
Dengan adanya kritik dari masyarakat hingga kini, pihak proyek memberhentikan pengerjaannya, dengan membawa semua alat berat ataupun pekerja dari lapangan, kini sudah hampir 2 minggu tidak kelihatan dari pihak pelaksana maupun pihak Dinas PU dan Instansi yang terkait lainnya ada dilapangan.

Ketika dikonfirmasi, Kadis PU Siak, Irving Kahar, melalui via ponsel Nomor 081290xxxxxx tidak dapat dihubungi sampai berita ini diterbitkan.
(Samidi)