Dianakrobi
12/11/19, 12.11.19 WIB
Last Updated 2019-11-12T07:57:56Z
DaerahHukum dan KriminalSumatera Selatan

SMA Negeri 1 Banding Agung Diduga Keras Mark-Up Jumlah Siswa

Advertisement

OKU Selatan-KN
Setiap kenaikan kelas SMA N 1 Banding Agung, OKU Selatan diduga selalu selisih. Jumlah penurunan siswa hasil rekapitulasi tidak pernah dilaporkan via online oleh operator pengelola BOS. Seharusnya pihak sekolah terutama Kepala Sekolah wajib melaporkan hasil rekapitulasi anggaran dana dan penggunaan BOS disetiap triwulannya. Nyatanya yang terjadi dilapangan, sejak tahun 2016 hingga sekarang tahun 2019 laporan tersebut tidak dikirim oleh operator pengelola BOS secara online.

Jumlah siswa tiap tahun selalu berkurang, dan menurut data yang bisa dipercaya kebenarannya, sejak tahun 2016 hingga 2017 selisih siswa berkurang hingga 37 siswa, ditahun berikutnya jumlah siswa mengurang hingga 19 siswa, tahun 2019 jumlah siswa berkurang mencapai 15 siswa, apakah mungkin siswa yang pindah sekolah disetiap kenaikan kelas mencapai 37 siswa. Dalam hal ini jelas ada indikasi dugaan Mark-Up siswa di sekolah tersebut.

Dari tahun 2016 sampai triwulan ketiga 2019, tidak ada laporan rekapitulasi sekolah perkomponen belanja dan penggunaan dana BOS di SMAN 1 Banding Agung, dan sekolah tersebut tidak pernah melaporkan secara online hasil rekapitulasi dana BOS.

Kepala Sekolah (Kepsek) selaku penanggungjawab anggaran BOS seakan tutup mata. Saat tim investigasi mengkonfirmasi Kepsek lewat pesan WhatsApp nya, tidak dibalas, dihubungi via telpon pun tidak diangkat. Untuk pemberitaan yang berimbang, pihak media sudah berusaha mengkonfirmasi Kepsek, namun sampai berita ini diterbitkan, Kepsek belum bisa dihubungi.

Kami Tim Media Konkrit News akan menginformasikan ke pihak Tipikor Polres setempat dan memantau kelanjutan kegiatan sekolah ini, berdasarkan data dan dugaan korupsi. Kepada Dinas terkait diharapkan bertindak tegas agar jangan ada lagi sekolah yang melakukan ketidak transparanan atau sewenang-wenang dalam mengelola dana BOS.
(Samidi)