KONKRIT NEWS
01/06/21, 1.6.21 WIB
Last Updated 2021-06-01T07:20:56Z
Yogyakarta

Humas Harus Terbuka Hadapi Krisis Pandemi

Advertisement


YOGYAKARTA - Praktisi Humas atau public relations (PR) harus memiliki pola pikir terbuka, termasuk saat menghadapi krisis di masa pandemi Covid-19. Hal ini menjadi salah satu uraian  dalam acara Humas Goes to School yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Hubungan Masyarakat (HM Humas) UPN Veteran Yogyakarta, Sabtu (29/5/2021).

“Humas era post-pandemic harus menguasai tiga hal, yakni accept atau menerima perubahan, menerima new normal, dan fokus pada hal-hal yang dapat diubah. Kedua harus bisa adapt, beradaptasi dengan gaya kerja baru dan lebih technology savvy. Dan pastinya harus bisa align, atau mengeksekusi ide yang ada di kepala menjadi sebuah aksi nyata. Intinya harus jadi paket komplit enggak cuma omdo (omong doang/ hanya bicara, red),” papar dosen Prodi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta, Fauzul Haq, dalam kegiatan yang digelar daring itu.

Lebih lanjut dipaparkan dia, lulusan Humas mempunyai peluang yang tinggi dalam mendapatkan pekerjaan, mengingat humas merupakan sebuah profesi yang dibutuhkan oleh setiap industri. Nantinya, kata Fauzul, lulusan humas dapat bekerja menjadi corporate PR, government PR, dan juga entrepreneur. 

“Ketika menjadi anak Humas, para mahasiswa akan diajarkan untuk menjadi seorang teknisi dan manajer komunikasi, baik di kantor pemerintahan maupun swasta,” tambah dosen yang juga berpengalaman bekerja di Astra Credit Companies, Pertamina Internasional EP dan Medco E&P Indonesia ini.

Sementara itu pembicara lainnya, Esty Nadya Rafyanti yang merupakan Icon PR 2020 versi PR Indonesia Magazine menambahkan PR bukan hanya tempat bagi mereka yang pandai berbicara, tetapi juga tempat bagi mereka yang suka menulis atau yang lainnya. Karena selain berbicara, masih ada tugas lain yang harus dilakukan oleh seorang PR, misalnya membuat press release. “Kalau semua PR berbicara, terus nanti siapa dong yang bikin press release? Kan itu termasuk tugas PR juga,” ujarnya.

Selanjutnya, Esty menambahkan jika kunci menjadi seorang PR adalah networking. Ia menceritakan hal yang dulu ia lakukan untuk membangun networking, salah satunya dengan mengikuti berbagai organisasi. “Dunia bagaikan prasmanan itu artinya kita di dunia pasti akan dihadapkan dengan banyak pilihan, seperti makanan di prasmanan. Tetapi kita bisa pilih sendiri apa yang mau kita konsumsi. Begitu pula dengan organisasi, pilih organisasi yang sesuai dengan minat supaya nyaman saat menjalaninya,” ucapnya.

Sekadar diketahui, event Humas Goes to School digelar dalam rangka memperkenalkan  dunia Public Relations (PR) dan juga Prodi Hubungan Masyarakat UPN “Veteran” Yogyakarta kepada para pelajar yang akan mulai masuk ke dunia perkuliahan. Wakil Ketua HM Humas UPNVY, Bima Hindra berharap acara ini dapat menambah wawasan pelajar tentang dunia kehumasan. “Event ini diharapkan dapat memberikan insight baru untuk adik-adik calon mahasiswa, bahwa profesi Humas ini adalah profesi yang asyik dan punya peluang kerja yang sangat bagus kedepannya,” ujarnya. (Rls/KN)