KONKRIT NEWS
16/12/21, 16.12.21 WIB
Last Updated 2021-12-16T03:50:37Z
Tulang Bawang Barat

Disinyalir Sekdes Agung Jaya Dan Ketua BUMT Ada Permainan

Advertisement

 


Tulang Bawang Barat - menindaklanjuti dugaan penggelapan dana BUMT, saat ditemui langsung Sekretaris Tiyuh (carik) tiyuh Agung Jaya, kecamatan Way Kenanga, kabupaten Tulang Bawang Barat, terkesan menutup-nutupi. Kamis, (16/12/2021).

Pasal nya saat dikunjungi ke rumah ketua BUMT yg bernama Khailani, dia mengatakan bahwa dia telah mengundurkan diri dari ketua BUMT pada saat beliau ingin mencalonkan diri di tiyuh Agung Jaya.

"Saya telah mengundurkan diri dari ketua BUMT karena saya nyalon kemarin. Karena itu salah satu syarat jadi saya mundur dari ketua BUMT dan surat pengunduran diri saya sudah saya serahkan serta data dokumen tentang BUMT sudah saya serahkan ke pak Carik Muslimin," ucap Lani.

Ditanyai lebih lanjut tentang apa nama BUMT tersebut seeta realisasi anggarannya kemana aja, Lani menjawab "Nama BUMT kita SEJAHTERA, kita alokasikan ke ternak sapi modal awalnya tahun2016 Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), tahun 2017 Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), jadi jumlah dana tersebut kami belikan ke sapi sebanyak 7 ekor dan sekarang jumlah sapi tersebut bertambah menjadi 17 ekor semua sapi tersebut di pelihara oleh 6 orang, untuk lebih jelasnya langsung konfirmasi aja ke pada pak carik Muslimin, jika ingin turun lapangan mengecek keberadaan sapi nya saya menunggu infomasi dari pak carik juga,"kata Lani.

Sedangkan saat mendatangi balai tiyuh untuk menemui aparatur tiyuh pada hari Selasa (14-12-2021), pak Muslimin selaku sekdes (carik) Tiyuh Agung Jaya mengatakan tidak tau apa-apa tentang BUMT lalu tim media meminta untuk di pertemukan dengan ketua BUMT namun carik tersebut terkesan menutup-nutupi dan menyuruh tim media untuk konfirmasi langsung aja ke pak Lani.

Dalam hal tersebut masyarakat bertanya-tanya ada apakah antara pak Sekdes (carik) Muslimin dengan pak Lani ketua BUMT saling lempar saat di konfirmasi tentang dana BUMT (badan usaha milik tiyuh).

Untuk itu harapan dari masyarakat kepada APH (aparat penegak hukum) dan instansi terkait untuk menindak lanjuti berita tersebut supaya terungkap kebenarannya. (RIKI&tim)