KONKRIT NEWS
Selasa, April 19, 2022, 20:27 WIB
Last Updated 2022-04-19T13:27:37Z
Tulang Bawang Barat

Diduga Jual Pupuk Bersubsidi Di Atas HET, Ketua Gapoktan Karya Bhakti Akan Di Polisikan

Advertisement


Tulang Bawang Barat - Ketua gabungan kelompok tani karya bhakti tiyuh Agung Jaya, kecamatan Way Kenanga Tulang Bawang Barat yang berinisial (SWD) diduga telah mengambil keuntungan berlebihan untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan jabatanya selaku ketua gapoktan.

Pasalnya (SWD) diduga menjual pupuk bersubsidi yang menjadi hak para petani dari 15 kelompok tani yang tergabung di gapoktan karya bhakti desa agung jaya di atas harga eceran tertinggi dan menyalah gunakan RDKK dari 15 kelompok tani yang tergabung di dapatkan yang di pimpin ya. 

Ditempat terpisah padanya ada warga yang mengeluh di karnakan di tiuh agung jaya di kelompok tani jual mahal,maka berapa media Berkunjung ke tiyuh Agung Jaya kemudian Diduga beberapa anggota kelompok tani yang berhasil di temui awak media menyampaikan keluhanya terkait mahal nya harga pupuk yang ada di gudang gapoktan milik suwardi misalnya pupuk urea di jual dengan harga Rp 160.000/sak   sp36 Rp 165.000/sak  NPK phonska  Rp 180.000/sak  harga tersebut terlampau jauh di atas HET bang tutur salah satu anggota poktan pada tempat awak media saat di konfirmasi di kediaman ya di desa agung jaya. 

Berdasarkan permentan no 49/2020 ada dua versi yaitu het lama dan het lama dan het baru dalam het lama ditetap kan harga urea Rp 1800/kg  sp36 Rp 2000/kg NPK phonska Rp 2300/kg  za Rp 1400/kg petroganik Rp 500/kg  kemudian dalam ketetapan het baru ada kenaikan harga urea, sp36 dan za urea menjadi Rp 2250/kg sp36 menjadi Rp 2400/kg za menjadi Rp 1700/kg petroganik menjadi Rp 800/kg sementara NPK phonska tetap pada harga lama. 


Namun sangat di sesalkan oleh beberapa anggota poktan yang berhasil di temui awak media swd selaku ketua gapoktan tidak memperdulikan peraturan menteri pertanian terkait penetapan harga pupuk bahkan terkesan memanfaatkan jabatanya selaku ketua gapoktan untuk mencari keuntungan ganti pribadi. 

Tempat terpisah (Swd) saat di temui tim awak media membenarkan kalau dia menjual pupuk subsidi di atas harga het itu karna banya faktor penyebab nya, salah satu nya saya beli pupuk dari kecamatan dari tokonya pak jarwo tuturnya, dan harga nya sudah sangat tinggi contoh urea saya beli dengan harga Rp 135,000/sak, belum lagi desa minta Rp 1000/sak ketua kelompok tani minta Rp 1000/sak tambah ongkos angkut dari kecamatan ke gudang saya di tiuh agung jaya Rp 5000/sak itulah mas kenapa saya jual hingga Rp 160/sak jawab swd saat di wawancarai  awak media.

Tempat terpisah Rudi di telpon lewat seluler di konfirmasi selaku PPL dan nyoman Sukayasa selaku kepala BPP kecamatan Way Kenanga saat di tanya mengenai tingginya harga pupuk bersubsidi bia ponsel nya mereka mberikan jawapan yang sama bahwa mereka tau tapi tak bisa berbuat apa apa silahkan bapak tanya aja ke badan pengawasan pupuk dan obat obatan aja kalau gak salah  sekarang di ketuai pak sekda jawab ketut Sukayasa. 

Untuk itu kami minta kepada pihak yang berwajib untuk segera di telusuri masalah terkait hal tersebut agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. (Tim/KN)