KONKRIT NEWS
11/05/24, 11.5.24 WIB
Last Updated 2024-05-11T11:57:27Z
politik

Dihadapan Ratusan Koordinator Relawan, Umar Ahmad : Kita Ingin Lampung Maju dan Sejahtera

Advertisement


Bandar Lampung - “Saya tidak punya janji apa-apa untuk ke depan. Tapi yang perlu dicatat hari ini, saya siap bekerja sekeras-kerasnya untuk Lampung.” Hal itu disampaikan bakal calon gubernur Lampung H. Umar Ahmad di hadapan ratusan koordinator relawan pemenangan yang menghadiri launching Rumah Bersama, Sabtu (11/5/2024). 


Rumah Bersama yang berada di Jalan Emir M. Noer, Durian Payung, Bandarlampung, ini tak ubahnya merupakan sekretariat bersama relawan pendukung Umar Ahmad untuk Gubernur Lampung. 


Lebih lanjut Umar Ahmad mengatakan, saat ini ada banyak orang yang punya apa-apa tapi tidak pernah sadar dia punya apa-apa. Karena dia tidak sadar dia punya apa-apa akhirnya dia tidak melakukan apa-apa. 


“Hari ini kita tonton Provinsi Lampung. Kita punya Gunung Krakatau yang popularitasnya tinggi di dunia. Kita juga punya garis pantai yang panjang. Tapi mungkin kita tidak pernah sadar kita punya apa-apa. Sehingga kita membiarkan apa yang kita punya tidak jadi apa-apa,” ucapnya.


Kedepan, sambungnya, semua itu harusnya menjadi garapan kita semua. “Untuk apa? Untuk kemajuan dan kesejahteraan kita semua. Dan perjuangannya kita mulai dari sekarang. Dari Rumah Bersama ini,” katanya yang disambut gegap gempita relawan.


Umar Ahmad berharap semoga pertemuan ini tidak hanya sekadar mempertemukan wajah antarsesama. Tetapi juga menjadi pertemuan hati, pertemuan batin dan semangat untuk kemajuan Lampung yang dicita-citakan bersama. 


“Hari ini kami juga berbahagia karena Bapak-Ibu dan kawan-kawan semua hadir atas undangan hati yang kami kirim. Dan disambut dengan hati. Saya pun diberitahu oleh teman-teman bahwa kita akan mendeklarasikan Rumah Bersama ini. Memang ukuran rumah ini kecil saja. Mungkin tidak lebih dari 4 dikali 16 meter persegi. Tetapi pikiran dan semangat kita menjangkau seluruh wilayah Provinsi Lampung. Dari Ranau sampai Teladas. Dari Palas sampai Bengkunat. Semuanya terjangkau dan terkumpul,” urai Umar Ahmad.


Dikatakan dia, sebenarnya ada dua poin yang ingin disampaikan. Pertama, kehadirannya bertemu para relawan untuk belajar. Belajar  tentang informasi apa saja tentang Lampung, juga untuk belajar tentang masalah apa saja yang ada di Lampung. Sekaligus juga ingin belajar tentang seluruh gagasan untuk memperbaiki pemerintahan dan tata kelola kehidupan di Provinsi Lampung. 


“Hari ini secara kecil-kecilan kita sudah membuktikan bahwa di dalam diri kita mengalir siapa Lampung. Menurut saya orang perantauan dari Jawa atau yang nun jauh di sana, jauh lebih baik dari kita hari ini. Kenapa? Karena hari ini kita tidak pernah melakukan proses yang kalau di Bali disebut sebagai adat besame atau adat kesepakatan bersama tentang tata kehidupan yang akan kita perjuangkan. Lantas tentang hubungan antar manusia yang saling menghormati dan menghargai. 


“Inilah yang kita harapkan ke depan secara bersama bisa kembali membentuk karakter manusia yang disebut Lampung. Karena sesungguhnya prinsip pembangunan hanya dua yakni pembangunan ruang dan manusia,” urainya.


Umar Ahmad berpesan hendaknya visi tentang Lampung inilah yang harus melandasi dasar perjuangan yang akan dituangkan dalam penyusunan misi, program sampai pada kegiatan untuk membangun Lampung. 


“Kita semua masyarakat Lampung harus memiliki hati yang terbuka. Kita ingin meniatkan dari hati. Karena sesuatu yang diundang dengan hati. Maka orang akan datang dengan hati. Ketika hati bertemu hati akan tumbuh kebaikan. Kebaikan bersama inilah yang menjadi modal dasar pergerakan. 


Saya berharap setelah kita bersilaturahmi hari ini semua akan menjadi Umar-Umar yang lain. Oleh karenanya kepada kita semua yang meniatkan diri untuk kebaikan Lampung dan pemerintahan bermutu, maka lakukan hal yang terbaik untuk Lampung,” katanya. 


Pada bagian akhir dirinya menyampaikan merasa bangga, gembira sekaligus terharu dengan pendeklarasian Rumah Bersama. Menurutnya, suasana ini sangat berbeda. 


Di tempat-tempat lain, sambungnya, orang mendiskusikan tentang Lampung ke depan di dalam ruang dan gedung-gedung berpendingin. “Tetapi kita hari ini di bawah dua taruf sambil duduk, berdiri dan ada juga yang di pinggir jalan telah secara ikhlas mendeklarasikan diri kita masing-masing siap berjuang untuk perbaikan dan kemajuan sehingga lahirlah pemerintahan yang bermutu,” pungkas Umar Ahmad. (*)