Advertisement
Bogor - Kualitas gerakan mahasiswa dan pemuda belakangan diuji.
Diharapkan, peran dan kiprah mereka mampu menjadi perekat persatuan
bangsa yang sempat terkoyak.
Staf
Ahli bidang Sosial Politik (Sahli Sospol) Kapolri, Inspektur Jenderal
Ike Edwin menerangkan, dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara
bergerak dinamis. Kondisi sosial dan politik khususnya, kadang ikut
mengalami imbas pasang-surut.
"Seringkali
menciptakan kerenggangan hubungan masyarakat," katanya dalam acara
Latihan Kepemimpinan Kebangsaan yang diikuti Badan Eksekutif Mahasiswa
dan Organisasi massa se-Indonesia di Wisma DPR, Bogor, Jumat sore.
Ike
menilai, diskusi kenegaraan yang digagas maupun disambut antusias oleh
mahasiswa belakangan sangat minim. "Padahal, mahasiswa terutama dan
pemuda secara umum merupakan agen perubahan. Jadi harus bisa membawa
perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara menuju ke arah yang
lebih baik," katanya.
Dicontohkan,
kehidupan berbangsa dan bernegara yang sempat terkoyak oleh dinamika
politik di Tanah Air idealnya disikapi secara arif oleh mahasiswa dan
pemuda. "Jangan mudah terpancing isu-isu yang tidak benar," ucapnya.
Lebih
arif lagi, mahasiswa dan pemuda saat ini hendaknya lebih mampu
menunjukan peran aktif sebagai perekat elemen persaudaraan. Peranan
sebagai pemersatu bangsa sebaiknya diintegrasikan dengan nilai-nilai
kemasyarakatan dengan cara-cara yang santun dan elegan.
Bekas
Kapolda Lampung ini menambahkan, mahasiswa dan pemuda jangan mau
dijadikan alat. Terlebih diadu domba hanya untuk kepentingan sempit.
Oleh karena itu, tak bisa dihindari oleh pemuda dan mahasiswa untuk
senantiasa meningkatkan kemampuan mengelola kehidupan bernegara dengan
memgedepankan terciptanya Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI)
sebagai pra syarat terciptanya kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Dalam
jangka panjang, pesan dia, mahasiswa dan pemuda perlu untuk lebih
mensinergikan setiap perannya dengan lembaga-lembaga yang kompeten.
Melalui hal itu, harapnya lagi, beragam bentuk upaya mendiskreditkan
kelompok atau golongan tertentu dapat dihindari. Selebihnya, kiprah
positif mahasiswa dan pemuda tersebut kelak bisa menjadi bekal dalam
menghadapi tantangan kebangsaan yang lebih besar. "Biar bagaimanapun,
masa depan bangsa ada di tangan kalian," tegasnya. (Rls)