Advertisement
Bandar
Lampung – Mengisahkan tentang kehidupan masyarakat di
Kabupaten Kutai Timur yang rela menjual lahan mereka pada pihak swasta untuk
dijadikan sebagai perkebunan sawit. Film berjudul Sedeng Sang mengajarkan
tentang perjuangan hidup masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan biaya sekolah anaknya.
Dikemas apik oleh rumah
produksi Borneo Films Yogyakarta, film ini juga mengandung pesan tentang
pentingnya pendidikan dan kelestarian lingkungan. Film garapan sutradara M.
Reza Fahriayansyah ini sukses memborong 6 penghargaan pada Festival Film Indie
Lampung 2017 tingkat nasional yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Darmajaya
Computer and Film Club (DCFC)
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya pada Malam Anugerah yang berlangsung
di Kampus Darmajaya, Sabtu (29/04).
Sedeng Sang meraih
penghargaan katagori film terbaik, sutradara terbaik (M. Reza Fahriayansyah),
aktor terbaik (Be Get), penyunting gambar (Aditya Aries), penata gambar terbaik
(Rachmad Maulana Ramadhan), dan aktor pendukung pria terbaik (Khairul Adha).
Sementara penghargaan
lainnya yakni katagori film Lampung terbaik diraih oleh film berjudul Ujian
Semester (PH Rumah Film KPI Lampung), katagori ide cerita terbaik diraih oleh
film berjudul Sekian Malam Yang Pertama (PH Aranck Project Yogyakarta), katagori
film pelajar terbaik diraih oleh film berjudul Telophone (PH SMA Int. Budi
Mulia Dua Yogyakarta), katagori aktris
terbaik diraih oleh Alyssa Isnan NB dalam film berjudul Somnium (PH Institut
Kesenian Jakarta).
Kemudian, katagori
penata musik terbaik diraih oleh Mohamad Yusuf dalam film berjudul Battu Ri
Tanayya (PH Tanayy Art Makasar), katagori aktris pendukung wanita terbaik
diraih oleh Warsinah dalam film berjudul Bagus (PH Scema Production
Yogyakarta), serta katagori film terfavorit umum dan terfavorit Lampung diraih
oleh film berjudul Demi Sepotong Kue (PH SMA Negeri 2 Bandar Lampung).
Ketua umum UKM DCFC,
Nesa Nugraha menuturkan, mengusung tema jadikan kesederhanaan film indie
menjadi sesuatu yang bermakna, FFIL diikuti 135 peserta se Indonesia meliputi
105 film katagori umum dan 30 film katagori pelajar.
UKM DCFC melibatkan 3
dewan juri nasional dalam FFIL yakni Sutadara Film Sang Kiai, Rako Prijanto,
CEO Dslr Cinematography, Benny Kadarhariarto, dan Editor Film Warkop DKI Reborn
Jangkrik Boss, Wawan Idati Wibowo.
Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya Darmajaya, Murpihan Thaib, S.Sos.,
MM mengucapkan selamat kepada para peraih penghargaan dan mengapresiasi seluruh
karya peserta FFIL 2017.
“Even nasional ini
rutin digelar UKM DCFC Darmajaya sebagai wadah apresiasi atas karya film indie
yang dihasilkan oleh sineas dari kalangan muda maupun pelajar se Indonesia dan
Lampung khususnya. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memotivasi sineas
menghasilkan film berkualitas, dan turut berkontribusi memajukan perfilman
Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” harapnya.
(Red/KN))