KONKRIT NEWS
10/07/18, 10.7.18 WIB
Last Updated 2018-07-10T13:24:31Z
DaerahMetro

Kota Metro Perlu Memperbaiki Mentalitas Anak Melalui Pendidikan dan Olahraga

Advertisement
Samidi, Ketua DPC PWRI Kota Metro


Metro - Perdebatan soal  pendidikan dan olahraga O2SN kota Metro Lampung khususnya olah raga renang, sampai saat ini atlet yang menang dalam perlombaan O2SN Th 2018 yg di adakan di kolam renang tejosari indah metro timur kota metro belom mendapat hadiah dari pemerintah setempat. Tertanggal 17-18 April 2018 

Padahal, piagam atau tropi bagi atlet yang menang di beberapa kagegori gaya renang untuk memotifasi anak dengan keberhasilan nya membawa nama sekolah bahkan kota metro ke tingkat Provinsi bahkan nasional dan internasional.

Menyikapi hal tersebut, Ketua PWRI Kota Metro, Samidi angkat bicara. Menurutnya, atlit-atlit tersebut kurang mendapatkan apresiasi khususnya dari pemerintah kota Metro. 

"Di waktu O2SN  padhal dihadiri oleh kepala dinas pendidikan Ir.Ria Andari,M.Pd. Ada konsensus umum yg menyebutkan jika seseorang ingin pintar ia tidak bisa menjadi Atlet sebalik nya jika ia mau jadi atlet maka ia akan meninggalkan pendidikan, solusi nya sangat sederhana masukan saja olahraga ke kurikulum sejak dini. Maka anak anak sudah ditanamkan penting nya olah raga walau tidak semudah yang kita bayangkan," ungkap Samidi, Senin (9/7/2018).

Dari banyaknya jurnal penelitian yang berkaitan dengan pendidikan salah satunya yang sering digunakan jurnal berjudul "Brain boost sport and physical activity enhance children's learning dari Dr.karen martin, pada intinya penelitan tersebut berbicara jika olah raga dan aktivitas fisik bisa meningkat kan kemampuan seorang anak untuk belajar dengan menstimulasi otak mereka, tambahnya. 


"Semoga jadi perhatian pemerintahan kota Metro  kedepannya untuk dapat lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya," ucap Samidi.

Jika bicara pendidikan, lanjut Samidi, anak-anak tidak lepas dari bermain karena sudah kodratnya anak-anak itu senang untuk bermain baik di sekolah maupun di lapangan olah raga bah kan di kolam renang. Masih ada anak untuk bermai main
Kata dasar "sport" dari "dis-ports" istilah bahasa perancis kuno memiliki arti untuk menghibur diri atau menyenangkan diri. Tak heran olahraga menarik dan bermanfaat untuk anak membina mentallitas dan kemampuan juwang nya.

"Filosofi Ki Hajar dewantara yang pernah digunakan dalam semboyan dunia pendidikan indonesia ing ngsras sung tulada yang artinya di depan seorang pendidik harus memberikan contoh tindakan yang baik, "ing madya mangun karsa" di tengah atau di antara murid dan guru harus menciptakan prakarsa dan ide untuk kemajuan tahapan perjuangan murid didik nya. Menurut Tut Wuri handayani dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan untuk memotifasi anak didik nya. di olahraga, sumberdaya manusia terpenting adalah atlet, secara mendasar atlet membutuhkan pelatih atau guru. Siswa tak akan jadi pintar karena ada nya sekolah dan sekolah juga harus memiliki fasilitas belajar mengajar yg komplet melainkan siswa bisa pintar karena ada peran guru untuk mendidik," paparnya.

Ditambahkan Samidi, Memberikan mentalitas anak bangsa melalui pendidikan dan olahraga, bagaimana cara memperbaiki mentalitas bangsa ini tentunya berakar dari pada pendidikan siapa yang berperan penting untuk memberi teladan dari depan menciptakan ide dan memberikan dorongan kepada anak-anak bangsa.  Itulah peran guru yg mengajar, dan perlu pengawasan ke setiap sekolah tak kalah pentingnya dinas pendidikan yang selalu memberikan masukan dan saran kepada kepsek dan dewan guru di wilayah kota metro supaya dunia pendidikan kota metro bisa lebih membanggakan kota metro Lampung sampai ke tingkat nasional bahkan internasional, tutup Samidi. (Red/KN)