Advertisement
KONKRITNEWS.COM - Kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat adalah hak setiap Warga Negara Indonesia. Begitu seharusnya demokrasi dijalankan, bukan malah dihalangi dengan kekerasan. Pada waktu bersamaan, ketika HMI Cabang Bandar Lampung melaksanakan aksi Selasa (18-9-18) di gedung DPRD Lampung, saudara seideologi Cabang Bengkulu juga tengah melaksanakan demonstrasi mengkritik kinerja Jokowi-JK.
Namun, aksi yang dilakukan rekan-rekan HMI Cabang Bengkulu tersebut mendapatkan penyambutan yang sangat tidak terpuji dari aparat Kepolisian Bengkulu. Seperti yang dilansir oleh patriot.id, kader HMI Bengkulu terluka akibat dipukuli dan diinjak-injak oleh oknum polisi. Tak hanya itu, ada juga kader HMI Bengkulu yang terkena tembakan di betis sebelah kanan dan yang paling tidak dapat diterima adalah diseret-seretnya Presidium KAHMI Bengkulu.
Tindakan tersebut sangat menciderai konstitusi Negara yang harusnya dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Maka HMI Cabang Bandar Lampung mengecam keras tindakan refresif yang telah menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan kepada Warga Negara Indonesia yang hendak menyampaikan pendapatnya.
Oleh karena itu HMI Cabang Bandar Lampung mendesak KAPOLRI harus mencopot KAPOLDA Bengkulu karena tidak mampu menjaga anggotanya hingga terjadi tindakan yang melunturkan asas-asas kemanusiaan.
HMI Cabang Bandar Lampung mengajak seluruh Cabang se-Indonesia untuk menyatakan sikap dan mem-viralkan hastag #SAVEHMIBENGKULU #COPOTPOLDABENGKULU
sebagai bentuk solidaritas kepada saudara-saudara ideologi yang sedang menjadi korban virus anti-demokrasi. Apabila kasus tersebut tidak dapat dituntaskan oleh POLRI maka kami mengajak seluruh Mahasiswa Indonesia melakukan AKSI SOLIDARITAS sekaligus menyampaikan TUNTUTAN kepada Pemerintah Jokowi-JK yang telah kita suarakan hari ini. Demikan pernyataan sikap HMI Cabang Bandar Lampung. (*)
