KONKRIT NEWS
13/08/19, 13.8.19 WIB
Last Updated 2019-08-13T04:53:21Z
lampung utara

Warga Kelurahan Bukit Kemuning Keluhkan Aroma Limbah Yang tidak Sedap

Advertisement

Lampung Utara -  Beberapa warga lingkuan 7 RT 01 kelurahan Bukit Kemuning kecamatan Bukit Kemuning Lampung Utara sudah lama merasa sangat terganggu dengan adanya aroma busuk yang berasal dari aliran  air siring di dekat rumah mereka.

Salah satu dari warga lingkungan itu yang bernama Rusmiati menyampaikan kekeluhannya kepada awak media, Senin (12/8/2019) tentang adanya bau busuk yang sangat menyengat dari aliran air siring yang melintas didekat rumahnya.

"Ya, saya selama ini merasa sangat terganggu dengan bau busuk yang berasal dari air siring yang ada didekat rumah saya itu," ungkapnya sambil mengeluh dan diapun langsung mengatakan penyebab bau busuk itu diduga kuat berasal dari limbah industri pembuatan tempe dan tahu yang berada di lingkungan 7 RT 02.

Begitu juga dengan Ade salah seorang warga lainnya yang menyampaikan kekeluhannya  tentang limbah berbau busuk tersebut.

"Saya juga sudah mencoba untuk menyampaikan apa yang jadi keluhan warga lingkungan 7 khususnya RT 01, kepada pihak-pihak terkait yaitu kepada lurah setempat dan Dinas Badan Lingkuan Hidup mengenai keluhan warga yang disebabkan oleh bau Limbah beberapa tahun ini. Namu sampai saat ini belum ada solusinya dari pemerintah terkait untuk mengatasi bau busuk Limbah tersebut," paparnya.

Kemudian dilanjutkan oleh Jadar masih warga RT 01 bicara tentang bau busuk limbah, menurutnya bau tersebut akan lebih sangat menyengat ketika di musim kemarau.

Sementara keterangan kelompok pengrajin/pembuat tempe dan tahu yang berada di RT 02 Lingkungan 7 yang katanya kelompok tersebut terdiri dari kurang lebih 50 pengrajin/pembuat tempe dan tahu, yang namanya Wira Usaha yang diketuai oleh Suparman.

Selanjutnya Suparman selaku ketua kelompok menerangkan bahwa dirinya sempat mengikuti Studi Banding untuk upaya menanggulangi limbah itu agar dapat menjadi BioGas, namun terkendala dengan biaya yang cukup tinggi. Suparman juga mengatakan bahwa kelompok usaha mereka sudah mempunyai kelengkapan perizinan syarat kelayakan usaha dalam pembuatan tempe dan tahu.

Kembali ke warga lingkungan 7 RT 01 yang diwakili oleh Ali Sadikin mengatakan pemerintah terkait agar dapat menyikapinya dalam waktu dekat ini dan segera menanggulangi permasalahan Limbah  yang sumbernya diduga kuat dari pengolahan tempe dan tahu yang mengalir ke siring pemukiman RT 01 ini, tegasnya. (Joni)