KONKRIT NEWS
06/09/19, 6.9.19 WIB
Last Updated 2019-09-06T08:38:00Z
Hukum dan KriminalLampung Timur

Diduga Dikorupsi, Pembangunan Wisata Pulau Payung Jadi Tidak Menarik

Advertisement

Lampung Timur - Pembuatan Wisata Pulau Payung tepatnya di Dusun Satu Desa Kibang Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur, yang menghabiskan dana lebih kurang Rp. 105.000.000,-  namun terbengkalai sepi tidak berjalan dalam pengelolaan usaha wisatanya.

Menurut Sumber yang engga disebutkan namanya namun dipercaya kebenarannya menerangkan ke awak media Konkritnews kalau dana ratusan juta yang berasal dari BUMDes itu dikucurkan semua untuk membuat tempat wisata yakni wisata pulau payung. Harusnya dengan anggaran yang tidak sedikit itu wisata pulau payung bisa  terlihat menarik serta bangunannya harus baik," ungkap narasumber, Jumat (6/9/2019).

"Awalnya saya biasa saja karena setahu saya dulu anggaran pembangunan itu hanya Rp. 50.000.000,- namun faktanya anggaran yang sudah terpakai untuk membangun wisata pulau payung sudah mencapai ratusan juta," papar dia.

Mendengar informasi itu, tim media Konkrinews langsung mengkonfirmasi pelaksana pembangunan tersebut yakni Imam Muslih selaku kepala Dusun 1 Desa Kibang ini.  Namun, Imam Muslih mengatakan dirinyalah bukan pengelola Dana BUMDes melainkan hanya tim pelaksan.

"Kalau sudah ada bambu ya kita kerjakan untuk membuat pondok-pondok itu persoalan Dana atau pembiayaan kita tidak tau, untuk lebih jelasnya yang paling tepat mengetuai adalah Imam, namun Imam lagi ke Jawa. Kalau alamat dia  berada di Dusun 4 Desa Kibang," ungkap Imam Muslih. 

Akibat tidak transparan, diduga dana BUMDes Desa Kibang telah di Korupsi oleh pengelola Dana Bantuan Usaha Milik Desa  (BUMDes) ini. Atas dasar hal tersebut, Tim  Media Konkritnews akan mengambil Langkah Hukum dengan melaporkan dugaan KORUPSI ini ke TIPIKOR Polres Atau KAJARI Lampung Timur. Di Dalam penggunan Dana BUMdes tersebut jelas merugikan Masyrakat Desa Kibang Kalau tidak tepat dalam penggunaan dan pengelolannya, Wisatanyapun terlihat sepi dan tidak menarik untuk di kunjungi. (Samidi/Tim)