KONKRIT NEWS
18/09/19, 18.9.19 WIB
Last Updated 2019-09-17T17:42:02Z
DaerahHukum dan Kriminal

Terkait Dugaan Oknum ASN Tubaba Aniaya Wartawan, Hermawan Angkat Bicara

Advertisement

BANDAR LAMPUNG - Dewan Kehormatan IWO Lampung Hermawan, S.H.I.,M.H.,CM.,SHEL menyayangkan tindakan arogasi Sekretaris BPKAD Kabupaten Tulang Bawang Barat yang menyebabkan timbulnya persoalan hukum yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Insan Pers. Selasa (17/09/2019).

"Saya sangat menyayangkan tindakan arogansi yang dilakukan oleh Sekretaris BPKAD Kabupaten Tulang Bawang Barat yang menyebabkan persoalan hukum dugaan penganiayaan terhadap Insan Pers, hal tersebut sangat tidak mencerminkan kepribadian seseorang ASN yang seharusnya memberikan contoh yang baik," ucapnya. 

Hermawan yang juga Ketua APSI (Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia) Lampung Berharap tindakan ini dilakukan proses hukum secara profesional oleh pihak kepolisian.

"Saya berharap tindakan ini dapat diproses hukum sehingga tidak terulang lagi hal serupa terhadap pejuang-pejuang kuli tinta ditengah tengah-tengah era keterbukaan Informasi publik, yang diduga telah melanggar UU pers dan juga  melanggar tidak pidana penganiayaan," ungkap Hermawan.

Hermawan Mengajak seluruh elemen Insan Pers bersatu padu membela korban dugaan penganiayaan sebagai bentuk solidaritas sesama pejuang demokrasi

"Saya mengajak seluruh elemen Insan Pers bersatu padu untuk membela rekan sesama Pers yang menjadi korban dugaan penganiayaan sebagai bentuk solidaritas kita satu profesi," ajaknya.

Dikutip dari fokuskriminal.com, 

Sekertaris BPKAD Tulang Bawang Barat Ainudin Salam diduga menganiaya salah satu Pimpinan Redaksi Media Cetak dan Online Tipikor dan Kriminal Investigasi di ruangan kerja Ainudin Salam Pemda Tubaba.

“Pada saat kami datang keruangan sekertaris BPKAD pada saat itu baru masuk keruangan,sekertaris BPKAD Tubaba Ainudin Salam langsung nonjok saya di bagian pipi sebelah kiri sebanyak 2 (dua) kali dan bagian leher tengkuk belakang 1 (satu) kali serta menarik baju saya sehingga robek bagian depan (17/9/19) sekira pukul 10 wib,”ungkap Yantoni.

“Tujuan kami datang ke BPKAD mau klarifikasi terkait pemberitaan yang sudah viral di media dan temuan kami terkait dugaan pungli yang dilakukan oleh BPKAD Tubaba”. (Suprihadi)