22/12/19, 22.12.19 WIB
Last Updated 2019-12-22T07:59:37Z
Berita

Jika Nilai Rapor Anak Menurun, Guru: Jangan Bandingkan dengan Anak Tetangga, Kasian Mentalnya

Advertisement



Jika Nilai Rapor Anak Menurun, Guru: Jangan Bandingkan dengan Anak Tetangga, Kasian Mentalnya



Liburan akhir semester adalah liburan yang paling di tunggu-tunggu oleh semua pelajar dan mahasiswa.

Namun saja, sebelum hari liburan tiba, ada sebuah hari dimana hari itu menjadi sebuah 'momok' yang menakutkan.

Mengapa.!? Karena hari itu, dimana nilai pelajar atau mahasiswa yang telah belajar satu semester tertulis di kertas, yang nantinya menjadi sebuah laporan untuk orangtua.

Terkadang, ada orang tua yang bandingkan anaknya jika nilai anaknya jelek atau menurun. Namun hal itu, malah cenderung membuat si anak akan terganggu mentalnya dan menjadi drop.

"Bila nilai anak jelek atau turun, Jangan Bandingkan dengan Anak Tetangga, Kasian Mentalnya bahkan si anak bisa berbuat nekad karena merasa terpuruk"Kata As Ari salah seorang guru SD IT Ar Rahman Jati Agung Lampung Selatan kepada Media, Sabtu (21/12).

As Ari yang merupakan lulusan Jurusan PGMI Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ini mengaku bilamana mengajar anak-anak SD, usianya masih sangat muda, jadi perlu ekstra sabar dan juga perhatian khusus.

"Apalagi aku, mengajar anak-anak SD, jadi harus ekstra banget, karena pada usia segitu, anak anak perlu di perhatikan khusus"Ujarnya.

As Ari pun berpesan, peran guru hanyalah pembimbing di sekolah, namun peran orangtua juga mendorong di anak untuk dapat lebih giat dalam pembelajaran.

"Peran guru penting, namun peran orangtua juga lebih penting untuk mensupport anak dalam belajar"Pesan As Ari.

Lanjutnya, bilamana orangtua merasa kecewa dengan nilai yang diperoleh si anak, berikan motivasi dan jangan bandingkan dengan anak tetangga.

"Nanti si anak akan merasa kesal, dan si anak pun akan merasa drop karena orangtua lebih membanggakan anak tetangga dibanding anak nya sendiri"Tuturnya.

Sambung As Ari "Ayo bersama-sama ajak anak untuk dapat bangkit dari keterpurukan". (Ian)