Advertisement
Metro - Warga RT 20 RW 07 Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur resah dengan adanya aktifitas pengolahan minyak mentah dilingkungan setempat. Menurut warga yang enggan disebutkan namanya atau sumber yang dapat dipercaya menyampaikan keluh kesah dengan adanya bau tidak sedap yang diduga berasal dari limbah atau ampas kopra hasil penyulingan minyak, Senin (6/1/2020).
Beberapa warga setempat saat dikonfirmasi membenarkan adanya pengolahan minyak mentah dilingkungan pemukiman padat penduduk itu.
"Baunya busuk sekali, apalagi saat hujan tiba, cuaca panas, dan angin kencang," ungkap warga.
Terpisah, lurah setempat saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegitan itu dan pihaknya akan segera memberikan teguran terhadap perusahaan kopra itu berdasarkan keluhan dari masyarakat setempat yang merasa tidak nyaman dengan aroma busuk yang dihasilkan dari limbah penyulingan minyak mentah.
Menurut Ansori selaku lurah setempat, mengatakan bahwa perusahaan pengelola minyak mentah itu akan segera pindah pada Januari 2020 ini ke Kibang Lampung Timur.
Selanjutnya masih menurut warga Tejosari, diketahui bahwa kegitan itu sudah berlangsung selama empat tahun dan sering kali menuai komplain, namun pemilik usaha kopra selalu mengabaikan teguran-teguran yang pernah dilontarkan. Atasa dasar itulah besar dugaan bahwa perusahaan tersebut ad main dengan pemerintah setempat.
Pemilik usaha kopra berinisial "D" saat dikonfirmasi awak media melalui WhatsAppnya mengatakan baiknya warga dan pamong setempat dapat duduk bersama mencari solusi terbaik karena ini menyangkut perut orang yang bekerja di tempatnya, dalih D saat di konfirmasi.
Masyarakat meminta kepada Dinas terkait dan penegak hukum untuk segera memberhentikan aktivitas usaha pengolahan minyak mentah di pemukiman warga padat penduduk sekalian mengkroscek kelengkapan izin usahannya kerena sudah membuat masyrakat sekitar resah dengan adanya bau yang tidak sedap. (Tim/KN)
