Dianakrobi
07/02/20, 7.2.20 WIB
Last Updated 2020-02-07T00:21:29Z
Daerahlampung utara

PENGEROYOKAN TERHADAP WARTAWAN DIDUGA DILAKUKAN OLEH PREMAN

Advertisement
Lampung Utara|konkritnews.com
Telah terjadi tindakan pengeroyokan oleh segerombolan preman terhadap wartawan yang diketahui bernama Eprizal di salah satu rumah makan ayumi tepatnya di Kelurahan Bukit Kemuning, Lampung Utara. Rabu, (05/02).

Saat di konfirmasi, Eprizal menjelaskan berawal mendapat telpon oleh seseorang yang mengaku bernama Herman, dalam percakapan via telpon, Herman mengajak Eprizal untuk bertemu dengan alasan ingin ngajak makan.

”dan kemudian sampainya di rumah makan ayumi, di suruh ngopi dulu, setelah ngopi kita ke Baradatu ke tempat suslana, S.Pd, dijawab sama Eprizal, untuk apa kesana, kemudian si Herman marah langsung mengayun kan godem mentahnya ke arah kepala, tepatnya dibagian kening dan Eprizal berdiri, melihat Eprizal berdiri  Herman mencabut badik yang kemudian di lerai oleh Ade Irawan, salah satu rekan media dari ski online," ungkapnya.

Setelah mencabut badik yang diarah ke Eprizal dan di lerai oleh Ade Irawan, dua rekan herman langsung mengeroyok Eprizal, memukul mengunakan godem mentah bertubi-tubi kemuka eprizal dan mengakibatkan luka dibagian wajah dan bengkak di bagian kanan dan kiri arah bawah pipi kiri dan kanan, nasip masih  beruntung dari kejadian ini Eprizal tidak mengalami luka tusuk tapi hampir saja merengut nyawa nya apabila badik tidak cepat di tangkap Ade Irawan 

Setelah kejadian ini, Eprizal yang bersimbah darah dan lemas langsung di larikan ke puskesmas terdekat, untuk dilakukan pengobatan dan Visum, dan langsung melapor ke Polsek Bukit Kemuning, mendengar informasi Pasukan Herman ingin datang ke polsek, Kapolsek pun mengarah kan untuk ke Polres Lampung Utara dikarenakan di polsek takut nya tidak aman.

Di tambahkan pula oleh ade irawan, andai saja tidak saya  lerai dan menyambar pisau milik Herman mungkin Eprizal mendapat luka tusukan oleh Herman.

Dan sebelum Herman Cs meninggalkan lokasi kejadian, Herman menantang bahwa tidak ada satupun  yang bisa dan berani menangkap dirinya karena merasa dirinya tokoh dan ketua salah satu ormas di wilayahnya, dengan nada lantang dan penuh amarah.

Sampai berita ini di terbitkan, belum mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian atas laporan ini, karena sedang didalami oleh pihak kepolisian tentang perkara ini.
(Albet/KN/Red)