Dianakrobi
08/03/20, 8.3.20 WIB
Last Updated 2020-03-08T07:03:53Z
Beritalampung utara

Majelis Ta'lim Al Bidayah Adakan Muhadhoroh Akbar Kelurahan Sindang Sari

Advertisement
Lampung Utara|konkritnews.com
Salah satu kegiatan wajib diikuti oleh seluruh santriwan dan santiwati Majelis Ta'lim Al Bidayah, adalah kegiatan  Muhadhoroh, baik ikhwan maupun akhwat, pada  tanggal 7 Maret 2020 yang dilaksananan kegiatan pembukaan kegiatan muhadhoroh, diawali dengan agenda Muhadhoroh akbar akhwat.

Acara yang dilaksanakan Di Majelis Ta'lim Al Bidayah Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), tersebut dibuka secara langsung oleh Ustad Baydowi. 

Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya seorang santri untuk bisa berbicara didepan umum, untuk menyampaikan dakwah di masyarakat, acara dilanjutkan dengan Bebagai Kegiatan, Pidato, Puisi drama, Tilawatil Qur'an, 

Kegiatan Muhadhoroh merupakan salah satu program Kegiatan Rutin Majelis Ta'lim Al Bidayah, kerja bagian pengajaran kegiatan ini dilakukan setiap malam Minggu mulai pukul 20.00 Wib hingga selesai.

Diadakannya Muhadhoroh Akbar ini  tidak lain bertujuan agar santriwan dan santriwati, Majelis Ta'lim Al Bidayah mampu membawakan pidato dengan bahasa, adab dan tata cara yang baik dan benar dan Kepercayaan diri, di depan khalayak umum, serta memiliki keberanian dan kepercayaan diri dalam berpidato.

Banyak hal yang bisa dipetik  dari kegiatan muhadhoroh ini sebagai sarana pelatihan untuk santriwan santriwati, dalam keterampilan Public Speaking.

Dalam sebuah pernyataan, dikenal sebuah istilah yang mengatakan bahwa kemampuan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang, karena kemampuan ini berkaitan erat dengan citra pribadi.

Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sering berperan menjadi pemimpin. Pondok Pesantran, dalalm hal ini Majelis Ta'lim Al Bidayah,  mencoba merespon hal tersebut dengan mengadakan sebuah kegiatan dimana setiap santri bisa belajar, berlatih, dan membiasakan diri untuk tampil atau berbicara di depan umum.

Muhadhoroh sering diartikan sebagai kegiatan latihan pidato semata. Namun di  Majelis Ta'lim Al Bidayah, kegiatan muhadhoroh dikembangkan menajadi beberapa hal yang  lebih spesifik dan aplikatif dalam mempersiapkan santriwati ketika kelak terjun dimasyarakat.

"Hal ini bisa dilihat dari isi kegiatan dalam muhadhoroh yang beragam dan terperinci. Melalui Public Speaking, kita dapat mengetahui pola pemikiran dari seseorang, mengetahui gagasan masa depan seseorang, dan ide-ide luar biasanya," ujar Ustad Muhammad Baydowi,  

Ditambahkan nya, secara umum Muhadharah/Public Speaking dimaknai sebagai kegiatan berbicara di depan umum, utamanya ceramah atau pidato. Karenanya, muhadharah sebaiknya disampaikan dalam kalimat dan pesan yang terstruktur yang disampaikan denganmetode yang sistematis agar memudahkan para pendengar dalam memahami materi yang disampaikan oleh speaker.

Muhadhoroh hendaknya disampaikan dalam bahasa formal yang jelas, Berbicara untuk pergaulan jelas berbeda dengan berbicara untuk karir, profesi dan bisnis. Berbicara formal jelas berbeda dengan bicara pergaulan sehari-hari. Muhadhoroh pun harus dilakukan dengan performance yang baik, serta volume suara yang jelas.

Untuk menjadi seorang speaker, orang yang berbicara didepan umum, yang handal bukanlah perkara yang mudah, diperlukan kesiapan mental yang sungguh-sungguh serta penguasaan materi, namun bukan pula ha l yang mustahil.

Persiapan secara maksimal sebelumnya akan memberikan kepercayaan diri. Satu hal lainnya yang juga perlu untuk dihindari adalah rasa kepercayaan diri yang berlebihan karena dapat menjadi kontra produktif dengan tujuan yang akan dicapai melalui public speaking.

Pada akhirnya, kita bisa menyatakan bahwa kegiatan muhadhoroh tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan kepondokan saja, Muhadhoroh juga bisa membantu mewujudkan membentuk karakter santri yang berani, tegas, menghargai pendapat orang lain, tanggap terhadap perubahan dan bekerja dibawah tekanan.

Harapannya, Santriwati yang memiliki keterampilan atau mengikuti kegiatan muhadhoroh dengan baik, akan menjadi modal awal baginya untuk terjun ke masyarakat, baik bagi mahasiswi bagi yang melanjutkan studinnya ke perguruan tinggi, maupun masyarakat yang sesungguhnya. Apabila keberanian dan kemampuan yang dijalankan lewat kegiatan muhadharah ini dikembangkan dengan baik, maka akan semakin mendorong seorang santri untuk mewujudkan cita-cita agungnya, yaitu menjadi santriwati yang bangga akan kesantiannya dan patut dibanggakan.
(Albet/KN/Red)