KONKRIT NEWS
27/02/21, 27.2.21 WIB
Last Updated 2021-02-27T10:31:42Z
Lampung Timur

Dana PUAP Gapoktan Karya Jaya Diduga Dimainkan Beberapa Oknum

Advertisement


Lampung Timur - Gapoktan Karya Jaya yang di ketuai bapak Noto yang mebawahi 16 (enam belas) kelompok tani,  termasuk 3 (tiga) kelompok KWT. Diduga dimainkan oleh beberapa oknum. Jumat, (26/02/2021).


kami tim media telah berkunjung untuk kontrol sosial di kelompok tani Budi Makmur yang di ketuai oleh pak Simun tersebut tujuan untuk mengonfirmasi terkait perkembangan Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Namun sesampainya kami di kediaman pak Simun kebetulan ada pak Noto selaku ketua Gapoktan Karya Jaya di desa Adi Jaya kecamatan Pekalongan Lamtim.


Lalu kami pihak tim media langsung mempertanyakan perkembangan dana PUAP tersebut kepada pak Noto selaku ketua Gapoktan di desa Adi Jaya. Atas keterangan pak Noto selaku ketua Gapoktan menjelaskan bahwa Gapoktan yang ia ketuai mebawahi 16 (enam belas) kelompok tani dan dana PUAP bergulir tersebut di ketuai oleh beliau dari 2013 lalu.


Dan dana tersebut ungkapnya di Tangan bendahara dan Alhamdulillah Bergulir karena tujuan nya untuk mensejahterakan para kelompok tani. Enam belas kelompok tani yang memakai dana hibah tersebut bervariasi dan ada juga yang tidak meminjam ungkapnya.

 

"Dari enam belas kelompok tani yang ada namun hanya sembilan kelompok saja yang meminjam dana PUAP, kelompok yang lainnya tidak mau karena dana itu memang di peruntukan untuk semua kelompok yang mau meminjam saja. Namun kalau tidak ada meminjam dana tersebut ada di bendahara," ungkap pak Noto.


Tidak selang lama Jono selaku sekretaris Gapokan tersebut datang dijelaskannya bahwa benar enam belas data dari nama-nama tersebut benar tetapi dana yang mereka pinjam tidak semua nya sama sesuai kebutuhan dari kelompok masing-masing untuk menebus pupuk pada saat musim tanam


Atas perincian tim jumlah keseluruhan dana yang seharusnya dipakai para kelompok tani sebesar Rp. 51.000.000,-  namun dana tersebut belum terpakai semua sebesar Rp. 20.000.000,-  masih tersimpan dikas bendahara yang seharusnya direkening Gapoktan .


Berarti dana tersebut bukan berkambang, namun tidak cukup lagi dari anggaran sebesar Rp.110.000.000,- itu jadi kami cuman mau mempertanyakan kemana sisa dari dana tersebut.


Selang beberapa hari kemudian tim media  mengunjungi kediaman pak Warman selaku bendahara untuk menyesuaikan Keterangan pak Noto dan pak Jono.


Teryata uangkapan bendahara kepada tim media dana tersebut ada di kas bendahara karena dana tersebut memang di peruntukan bagi kelompok tani yang mau menggunakan  kapan pun saja kelompok tani yang membutuhkan dana tersebut kami siap ungkap pak Warman selaku bendahara.


(TIM/KN)