KONKRIT NEWS
02/02/21, 2.2.21 WIB
Last Updated 2021-02-02T08:45:22Z
Bandar LampungDaerah

Rakor Perkebunan se-Provinsi Lampung, Gubernur Arinal Minta Jajarannya Satukan Persepsi dan Langkah untuk Tingkatkan Kinerja yang Inovatif

Advertisement


BANDARLAMPUNG ----- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi minta jajarannya menyatukan persepsi dan langkah guna meningkatkan kinerja sektor perkebunan yang inovatif sehingga mampu menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung. 


Hal tersebut disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam acara Rapat Koordinasi Lingkup Perkebunan se-Provinsi Lampung, di Taman PKK Agropark, Lampung Selatan, Selasa (2/2/2021).


Seperti diketahui, pembangunan perkebunan yang dilaksanakan di Provinsi Lampung telah menunjukkan hasil yang cukup berarti dalam pembangunan ekonomi nasional. 


Gubernur Arinal menilai peran Provinsi Lampung tersebut cukup besar terhadap pendapatan produk domestik regional bruto (PDRB), penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan perolehan devisa negara.


Hal itu dicapai melalui kegiatan ekspor hasil perkebunan dan menjaga kelangsungan program ketahanan pangan nasional.


"Oleh karena itu, melihat peran dan kontribusinya, maka strategi pembangunan sub sektor perkebunan perlu terus ditingkatkan melalui peluang investasi dan penciptaan atau pengembangan areal penanaman baru, sehingga dapat meningkatkan produksi secara nasional," ujar Gubernur Arinal.


Menurut Gubernur, pada tahun 2020, kinerja perkebunan Provinsi Lampung terutama untuk komoditas kopi, lada dan tebu cukup membanggakan dengan mampu menempati   peringkat dua Nasional dalam hal pencapaian produksi,  adapun produksi total meningkat sebesar 126,51%.


"Ini cukup membanggakan dan ini harus terus dipertahankan," jelas Gubernur Arinal.


Gubernur Arinal mengakui akibat dampak pandemi covid-19 berpengaruh pada penganggaran program dan kegiatan pembangunan, termasuk pembangunan perkebunan. Untuk kegiatan yang bersumber dari pendanaan APBN dari semula Rp24 miliar turun menjadi Rp 11 miliar,  Sedangkan yang bersumber dari APBD Belanja Langsung yang semula Rp10 miliar turun menjadi Rp6 miliar.


"Penurunan anggaran tersebut berbanding terbalik jika dibandingkan dengan kinerja produksi perkebunan rakyat tahun 2020. Angka sementara tahun 2020 menunjukkan kenaikan kinerja produksi perkebunan rakyat sebesar 126,51% dari tahun 2019," jelasnya.


Guna meningkatkan sektor perkebunan, Gubernur Arinal menuturkan bahwa dirinya telah menetapkan beberapa Program Utama Pembangunan Sub Sektor Perkebunan dengan sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui Program Kartu Petani Berjaya (KPB); Revitalisasi Lada; dan Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan Unggulan lainnya. (Rls/KN)