Advertisement
Pesawaran, Lampung -- Jika ingin jalan pagi sambil menikmati keindahan dan keasriaan alam
pedesaan di dekat Bandar Lampung, cobalah pergi ke Desa Wiyono,
Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran. Jaraknya cuma 30 km dari
pusat kota dan ditempuh 10 menit.
Dari Bandar Lampung lewat Kemiling terus ke kebun karet, ada
pertigaan belok kiri untuk masuk ke Desa Wiyono. Lurus saja sampai ke
atas, kira-kira 3/4 jam akan sampai di pos penjaga hutan Tahura Wan
Abdul Rahman, lalu teruskan dengan berjalan kaki atau naik ojek. Nah,
silakan jalan kaki sambil menelusuri keindahan persawahan yang mirip di
Bali. Keramahan penduduk di sini membuat siapa pun akan betah
berlama-lama menelurusi lintasan jalan kaki.
Namun kini tak usah repot jalan sendiri. Ada pengelola yang siap
menemani jalan pagi sambil berwisata yakni Herman Susilo, pengelola CV
Elang Lampung Perkasa. Herman menawarkan wisata tracking, jalan pagi
dengan tiga lintasan, yakni melewati jalan aspal, kemudian menelusuri
pematang sawah dan sungai. Jalan pagi finis di Dam C, danau bersumber
mata air seluas 1 hektare.
Bagi yang ingin jalan pagi, Herman menyarankan per grup dengan jumlah
20 orang. Cukup merogoh kocek Rp25 ribu, peserta mendapat teh dan kopi
di titik start lalu nasi uduk dan lontong di akhir rute, tepatnya di Dam
C. "Di Dam C, peserta bisa melepas lelah sambil istirahat dan sarapan
pagi, karena banyak warga menyediakan sarapan dan kudapan," kata Herman
Susilo, di Bandar Lampung, Sabtu (11/3/2017).
Desa Wisata Wiyono dibuka sejak 2015. Pemerintah Kabupaten Pesawaran
menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata berbasis pedesaan dengan
konsep agrowisata. Herman Susilo yang mempelopori desa wisata ini
mengatakan, awalnya sejak pindah ke Wiyono, dia sering jalan pagi
menelusuri persawahan. "Warga di sini sangat ramah, siapa pun yang
bertemu di jalan selalu disapa. Keramahan ini yang membuat kami
menjadikan Dewa Wiyono jadi destinasi wisata," kata Herman.
(Kominfo/Kn)