Advertisement
Lampung Tengah -- Aroma Pilgub Lampung sudah menyeruak. Satu persatu petinggi partai
besar mulai tergelitik. Tak terkecuali Ketua NasDem Lampung, Mustafa.
Bila sebelumnya tokoh muda idola rakyat ini pernah bersikap takkan maju
dalam pilgub, kini sudah mulai goyang.
“Soal pilgub? Mengalir saja kita ya.. Pokoknya kita jalan saja dulu,”
ucap Bupati Lamteng itu selepas meresmikan Gedung SMPN 2 Bekri, Rabu
(1/3) siang.
Meski mengaku akan memprioritaskan tugasnya saat ini sebagai Bupati
Lamteng, namun Mustafa memberi sinyal bila tidak menutup kemungkinan ia
akan berlaga di Pilgub 2018.
“Kalau sekarang, ya mikirin Lamteng dululah,” lanjut bupati yang kesohor dengan panggilan “Bupati Ronda” itu.
Amat bisa dimaklumi bila Mustafa mulai goyang. Pasalnya, saat ini
jaringan Partai NasDem yang dipimpinnya telah terbangun dengan rapih
sampai ke tingkat paling bawah. Selama ini beragam aktivitas yang
dikemas NasDem juga menyentuh langsung kepentingan masyarakat. Apalagi
ditunjang dengan ketua Nasdem kabupaten yang menjabat bupati, seperti
Agung Ilmu Mangkunegara, Bupati Lampura dan Agus Istiqlal, Bupati
Pesibar.
Menurut kalkulasi seorang pengamat politik, modal besar untuk maju
dan memenangi pilgub sudah dimiliki oleh Mustafa. Lamteng sebagai
wilayah terbanyak jumlah pemilihnya di Lampung merupakan potensi suara
signifikan yang dipastikan akan diraup Mustafa, ditambah Lampura dan
Pesbar.
“Untuk modal jaringan, modal sosial politik, Mustafa saat ini bisa
dibilang lebih unggul dibandingkan nama-nama yang dikabarkan akan maju
pilgub, termasuk petahana Ridho Ficardo. Kalau soal modal finansial,
para cukong tentu akan realistis menggelontorkan dananya bagi calon yang
selama ini secara nyata memang sudah dekat dengan masyarakat,” kata
pengamat politik asal Unila yang keberatan namanya dituliskan.
Lalu siapa pasangan ideal Mustafa jika benar-benar maju pilgub?
“Hitungan saya, yang paling ideal ya dengan Mukhlis Basri, dengan
catatan dia ketua PDIP gantikan Sjachroedin ZP. Kalau Mustafa mau aman
posisinya kedepan, baiknya dengan wagub sekarang. Jadi koalisi
Nasdem-PAN. Kan keduanya partai pendukung pemerintah,” kata dia.
Pengamat ini menilai, jika Mustafa bergandengan dengan Bachtiar Basri, maka posisi mantan Ketua Kadin Lampung itu sebagai wagub.
“Hitung-hitungannya kalau dengan Pak Bachtiar, kemenangannya lebih
besar. Ditambah kedepannya terbuka lebar peluangnya untuk jadi gubernur.
Potensi bagus juga jika Mustafa berpasangan dengan Ike Edwin.
Masalahnya, apa mau Mustafa jadi wagub? Karena kan dia punya partai
besar, punya jaringan yang terbangun dengan soliditas tinggi. Kalau dia
dengan petahana (Ridho Ficardo) sepertinya nggak,” ucapnya.
Mengapa kecil kemungkinan Mustafa mendampingi Ridho kedepan? “Walau
soal politik penuh dengan segala kemungkinan, tapi menurut analisa saya,
sepertinya Mustafa memilih tetap jadi bupati saja ketimbang maju pilgub
dengan Ridho. Sebab karakter mereka hampir sama, selain masih sama-sama
muda. Jadi peluang terjadi benturan dalam pemerintahan terbuka lebar,”
jelas dia.
Sementara itu, dalam beberapa kesempatan, Sekretaris NasDem Lampung,
Fauzan Sibron, juga mengisyaratkan peluang partainya mengajukan Mustafa
cukup terbuka.
“Memang beliau pernah menyatakan saat ini akan konsentrasi membangun
Lamteng saja, namun bila aspirasi masyarakat menginginkan beliau maju
pilgub, sebagai pemimpin tentu beliau akan berpikir ulang,” kata Fauzan.
Menurut catatan HARIANFOKUS.com, intensitas Mustafa “masuk” ke hati
masyarakatnya di Lamteng dalam beberapa bulan terakhir memang naik
tajam. Dalam sepekan, beberapa kali ia melakukan senam bersama
masyarakat di berbagai kecamatan. Pun tak lupa membagikan door prize
bernilai puluhan juta dalam sekali acara. Belum lagi aktivitas ronda
kelilingnya yang rutin dilakukan hampir setiap malamnya.
(win/Kn)