Advertisement
JAKARTA - Masih banyaknya kekerasan yang dilakukan aparat
terhadap wartawan adalah ekspresi dari sempitnya pengetahuan aparat
tentang tugas wartawan dan pendeknya sumbu aparat yang merasa sebagai
pemilik kekuasaan dan bukan pelayan masyarakat.
Ikatan Wartawan Online (IWO) mengutuk kekerasan terhadap
wartawan yang terjadi kemarin, Selasa 18 April 2017 yang dialami Salim
Mamma Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan
(Sulsel) yang dikeroyok oleh oknum Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal)
di Makassar dan Uparlin Tunggul Sahala Maharadja wartawan satelitriau.com yang dianiaya oleh ajudan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Peristiwa ini menjadi isyarat bagi kita untuk kian erat menjalin persatuan di kalangan pewarta agar suara dan posisi tawar kita menjadi solid dan kuat di mata para pemangku kepentingan negeri ini" kata Ketua Umum IWO Jodhi Yudono Rabu (19/4/2017).
Apapun yang terjadi, menurut Jodhi, sampai kapan pun kita akan melawan kekerasan terharap wartawan.
"Tetap semangat, bersatu dan senantiasa mewartakan kebenaran," pungkas wartawan senior kompas.com ini.
Dalam sehari kemarin, tindakan kekerasan dialami 2 orang
wartawan. Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel, Salim
Mamma, dikeroyok sejumlah oknum anggota Pomal di warkop 75, Jalan
Satando, Makassar, sekitar pukul 12.30 Wita.
Kejadian bermula saat Salim Mamma dan beberapa rekannya
sedang menikmati kopi di warkop itu. Tiba-tiba datang puluhan anggota
Pomal dan melarang pengunjung warkop parkir di sepanjang itu.
Salim pun keluar dari warkop untuk memindahkan mobilnya dan
melihat oknum anggota Pomal akan mengempeskan ban mobilnya. Salim
mengatakan kepada anggota Pomal agar jangan dikempeskan karena akan
memindahkan mobil tersebut.
Rupanya anggota Pomal tidak terima dan terjadilah adu mulut. Tiba-tiba oknum Pomal melakukan pemukulan terhadap Salim.
Akibat pemukulan itu Salim mengalami luka memar dan luka
dibagian wajah. Bahkan Salim sempat pingsan saat dikeroyok. Akibat
pemukulan itu, Salim mendapat perawatan di IGD RS Akademis Makassar.
Sementara Uparlin di gebuk oleh ajudan Kepada Dinas
Dispenda Pekabaru lantaran mengabadikan mobil berplat B yang diduga
milik Kepala Dinas pendatan Daerah. Akibat pemukulan Uparlin mengalami
luka diwajah dan sudah melakporkan akaua itu ke Polsek Sukajadi dengan
bukti laporan STPL/172/IV/RIAU/RESTA PKU/Polsek Sukajadi.
(IWO/KN)