Advertisement
BANDAR
LAMPUNG -- Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo melalui Asisten Bidang
Administrasi Umum, Hamartoni Ahadist, membuka Pekan Olah Raga dan Seni
Antar Santri Diniyah Takmiliyah (Porsadini) ke-III di Asrama Haji
Rajabasa, Bandarlampung, Sabtu (21/10/2017). Porsadini digelar Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT)
diikuti pelajar diniyah dan santri untuk menggali dan mengembangkan
potensi.
Dalam
sambutannya, Gubernur menyampaikan peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan pengembangan olah raga merupakan bagian integral pembangunan
nasional. Pembangunan olah raga di tingkat diniyah berperan strategis
bagi peningkatan prestasi.
“Untuk
itu diharapkan para santri untuk dapat menunjukkan kemampuan terbaik,
menjunjung tinggi sportivitas dan fair play, selama mengikuti kegiatan
agar nantinya kemenangan yang diraih tidak akan mencederai nilai-nilai
luhur olah raga," ujar Gubernur.
Ajang
bertema 'Bersama diniyah membangun karakter bangsa' ini diikuti 565
pelajar madrasah diniyah berusia maksimal 12 tahun 6 bulan dari
kabupaten/kota se-Lampung. Porsadini menampilkan 11 perlombaan yaitu
tahfiz, cerdas cermat diniyah, pidato bahasa Arab, pidato bahasa
Indonesia, kaligrafi, murotal walilma, atletik, puisi Islami, futsal,
mawalan, dan pancak silat.
Kakanwil
Kementerian Agama Provinsi Lampung yang diwakili Kasi pendidikan
Diniyah, Ridwan Harari, menyampaikan Porsadin merupakan momentum
memperkokoh niat dan sikap dalam mewujudkan bangsa berkarakter. Terutama
generasi muda guna menumbuh- kembangkan minat, bakat, dan kreativitas
di bidang olahraga dan seni. Tujuannya, memperkuat persaudaraan Muslim
dan memotivasi peserta didik dalam mengamalkan ajaran Islam lewat
kompetisi.
"Anak anak
didik madrasah diniyah harus memiliki imtaq dan iptek. Juga harus sehat
jasmani dan memiliki kreatifitas seni yang tinggi. Kelak diharapkan
menjadi pembawa perubahan bangsa yang berkarakter dan bermartabat,
menyongsong terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur negeri
yang makmur sejahtera di bawah ampunan Allah swt,” kata Ridwa Hariri.
Kegiatan
ini menurut Ketua FKDI Provinsi Lampung, Kyai M. Abdul Adib, merujuk
pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa
pendidikan karakter merupakan pendidikan nonformal yang diakui
Undang-Undang. Diniyah merupakan salah satu program yang mendukung PP
Presiden tentang pembentukan karakter bangsa," kata Abdul Adib.
Para
kyai dan santri mendoakan perjuangan Gubernur Ridho agar dapat terus
membangun Lampung. "Selaku Ketua FKDI berterima kasih kepada Bapak
Gubernur Ridho yang begitu memperhatikan pembangunan diniyah khususnya
pendidikan akhlak bagi santri," kata Abdul Adib.(rls/KN)