Advertisement
Bandar Lampung – Skripsi menjadi salah
satu persyaratan bagi mahasiswa Strata 1 (S1) untuk mendapatkan status sarjana
di setiap Perguruan Tinggi. Berbeda dengan mahasiswa lain yang menyelesaikan
skripsi hanya di kampusnya, Ronal Diantry memilih mengikuti program Joint Research (penelitian bersama)
untuk menyelesaikan skripsinya di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya dan
Cheng Shiu University Taiwan.
Ronal melakukan penelitian di Cheng
Shiu University Taiwan mulai September 2017–Januari 2018 dengan mengangkat judul
penelitian yakni Relationship Between
Financial Distress and Financial Literacy at IBI Darmajaya.
Mahasiswa semester IX
jurusan Manajemen ini mengatakan, financial
distress bersifat sementara dan munculnya karena perusahaan
kekurangan kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Financial Distress bersifat
lebih serius dan munculnya ketika total nilai hutang melebihi nilai total aset
perusahaan atau nilai ekuitas perusahaan negatif.
Lanjut Ronal, sementara financial
literacy (kecerdasan
secara finansial) mempelajari tentang angka-angka dalam laporan keuangan,
memahami bahasa bisnis, serta memahami arti dari sebuah bisnis. Jika dilihat
dari sisi bisnis financial literacy
merupakan suatu cara untuk membaca dan memahami isi laporan keuangan serta cara
bagaimana seorang entrepreneur dapat mengambil suatu
keputusan yang tepat dan bertindak secara cerdas terhadap laporan keuangan
perusahaannya.
“Taiwan merupakan salah satu negara
yang memiliki sektor perekonomian yang sangat maju di dunia. Disana juga
memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dibidangnya. Mudah-mudahan penelitian
yang saya lakukan ini dapat lebih bermanfaat nantinya” harap pria kelahiran 22
November 1995 ini.
Selain melakukan penelitian,
mahasiswa yang bercita-cita menjadi konsultan bisnis inijuga mengaku sangat
tertarik dengan kebudayaan dan pariwisata Taiwan. Sebelumnya, Ronal sempat mengikuti
program student mobility di Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand pada Agustus 2016–Januari
2017.
“Bisa dibilang mungkin saya ketagihan
belajar di luar negeri. Beruntung sekali saya menjadi mahasiswa Darmajaya.
Kampus ini menyediakan banyak beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu,
berprestasi, penghapal Al-Quran hingga beasiswa belajar ke luar negeri,” ujar
putra pasangan Muksin Hendra dan Kartini ini.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Riset, Dr. RZ. Abdul Aziz ST, MT menuturkan, Darmajaya menjadi
perguruan tinggi ternama di Lampung yang sangat concern mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan agar
mampu berdaya saing secara global.Diungkapnya, tahun 2017 terdapat 3 mahasiswa yang melakukan joint research yang terdiri dari 1 orang
di Cheng Shiu University, Taiwan dan
2orang di Universiti Teknikal Malaysia Melaka.
“Setiap negara memiliki sistem
pendidikan, kebudayaan, masyarakat, dan pariwisata yang berbeda-beda. Hal itu
menyadarkan bahwa masih banyak hal yang harus kita dipelajari. Program joint research ini diharapkan memotivasi
para mahasiswa untuk aktif, dan kreatif melakukan penelitian. Selain itu juga
untuk meningkatkan kualitas penelitian, dan jumlah publikasi bersama berskala
internasional,” tandasnya. (rls/KN)