KONKRIT NEWS
Kamis, April 12, 2018, 14:16 WIB
Last Updated 2018-04-12T07:16:58Z
Daerahpolitik

Ini Kata M.Ridho Ficardho Soal Lumbung Pangan

Advertisement

Lampung - Keberhasilan kepemimpinan Ridho-Bachtiar dalam mewujudkan Lampung sebagai daerah swasembada padi ke tujuh di negeri ini dan swasembada jagung ke tiga secara nasional, layak diapresiasi. Pasalnya, untuk mewujudkan itu semua, yang berdampak lurus dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, tentu tidak mudah.

Meski banyak tantangan, Ridho Ficardo optimis, ke depan akan terus terjadi peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) di provinsi ini. Bahkan dia yakin, Lampung akan mampu mempertahankan sebagai lumbung pangan nasional.

Apa saja kata Ridho Ficardo? Berikut petikan wawancara dengan gubernur termuda se-Indonesia itu:

Lampung saat ini sudah berhasil menjadi daerah swasembada padi dan jagung, adakah target khusus ke depan?

Alhamdulilah. Terwujudnya Lampung sebagai daerah swasembada padi dan jagung itu berkat kerja keras, kerja bersama kita semua. Terutama semangat saudara-saudara kita para petani. Saya bangga dengan saudara-saudara kita para petani yang memiliki optimisme tinggi. Punya semangat juang yang bagus untuk terus meningkatkan taraf kehidupannya. Itu semua menambah semangat saya, Pak Bachtiar dan tentunya stakeholder untuk terus menggulirkan program-program yang terbaik bagi para petani se-Lampung.

Anda optimis akan naik target produksi ke depannya?

Tentu saja saya optimis. Bahkan sangat optimis. Karena saya tahu persis semangat saudara-saudara kita para petani untuk terus berkembang kehidupannya.

Bisa disampaikan soal target ke depan?

Kami di Pemprov Lampung mematok target produksi 4,6 juta ton gabah kering giling (GKG) di 2018 ini. Target ini saya canangkan karena tahu pasti potensi yang ada masih bisa terus ditingkatkan. Selain tentunya target tersebut sebagai langkah mengamankan swasembada padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Bagaimana Anda menyikapi keberhasilan swasembada padi dan jagung pada 2017 lalu?

Alhamdulilah, Lampung mampu menaikkan produksi padi sesuai target pemerintah pusat. Ke depan, tinggal mempertahankan dan meningkatkan produksi agar program pembangunan pusat tetap mengalir ke Lampung.

Anda kelihatannya serius betul dalam urusan pangan ini, kenapa?

Bukan kelihatannya saja lho, saya memang serius, bahkan sangat serius, dalam hal meningkatkan produksi padi, gabah giling kering, dan jagung itu. Ini kan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan saudara-saudara kita para petani. Jadi memang nggak bisa setengah hati mengurusnya. Harus fokus, harus terjaga betul alur programnya.

Kabarnya, karena ada tugas khusus dari Presiden Jokowi agar Lampung meningkatkan produksi gabah, betul demikian?

Iya, betul memang. Ada amanat dari Pak Jokowi agar Lampung meningkatkan produksi gabah hingga 1 juta ton sebagai langkah memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menghentikan impor beras. Amanat Presiden itu kami tindaklanjuti dengan kerja-kerja yang serius. Dan hasilnya memang terus terjadi peningkatan. Alhamdulilah.

Bagaimana peningkatannya?

Pada tahun 2015, kita mampu mencapai produksi 3,6 juta ton gabah kering giling. Tahun berikutnya naik menjadi 4,02 juta ton, dan di akhir 2017 lalu mencapai 4,4 juta ton. Trend kenaikan produksinya memang bagus.

Tentu peningkatan produksi itu didukung sarana lain, bisa dijelaskan?

Oh, sudah pasti kalau itu. Kami lakukan penambahan luasan areal persawahan lewat pencetakan sawah baru yang mencapai 7.000 hektare. Dan perbaikan irigasi juga tentunya.

Terakhir, Anda optimis Lampung akan bisa mempertahankan sebagai wilayah lumbung pangan nasional?

Ya optimis dong. Tidak Ada alasan bagi saya untuk tidak optimis. Saudara-saudara kita para petani se-Lampung tahu persis bagaimana saya dan Pak Bachtiar bekerja sungguh-sungguh dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Perlahan tapi pasti, kehidupan petani kita akan terus membaik. Dan saya bangga dengan semangat petani kita. (*)