Advertisement
Metro, (Lampung) - Oknum Kepala SDIT WAHDATUL UMMAH METRO ini “DIDUGA” tidak memahami Juklak dan Juknis Bantuan Operasional Sekolah dana(BOS)dan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Pasalnya menurut data realisasi penggunaan dana bos dari tahun 2015 sampai tahun 2018, terlihat ada beberapa komponen pengunaan yang tidak diyakini kebenaranya atau lebih jelasnya pelaporan Online tidak mengacu pada juknis BOS.
Pada Saat tim media konkritnews.com meminta kejelasan sekaligus mengkonfirmasi Sarifudin, M.Pd.I selaku kepsek setempat, terkait perihal tersebut, pada Kamis 14 Maret 2019, tim media konkritnews.com diterima di ruang kerjanya. namun sangat di sayangkan, dari hasil Konfirmasi jawaban kepala sekolah itu terkesan “NGACO” terkait hal itu.
Maka kuat adanya “DUGAAN” kalau Oknum Kepala SDIT WAHDATUL UMMAH METRO ini “DIDUGA” tidak memahami Juklak dan Juknis Bantuan Operasional Sekolah dana(BOS)dan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Pada saat dimintai keterangan terkait selisih jumlah siswa, sebanyak 35 Siswa selama kurun waktu 3 (tiga) tahun ini tiba tiba jumlah siswa berubah hilang dan bertambah tampa sebab,Kamis 14/Maret/2019.
“Akan tetapi Sarifudin selaku kepala sekolah, tidak dapat menunjukkan bukti dari mana pindahnya murid yang ia terima, serta kemanakah muridnya yang pindah ke sekolah lain, serta terkait rekapitulasi pengunaan dana BOS di beberapa komponen mulai dari tahun 2015 sampai pada tahun 2018, kembali lagi Sarifudin seperti orang yang kebingungan,untuk menjelaskannya, terkait bantuan PIP Oknum Kepsek itupun semakin “NGACO” dan jawaban-jawaban darinya tersebut, bukan jawaban seperti halnya seorang Kepala Sekolah.
Padahal Sarifudin diketahui, menjabat kepala SD WAHDATUL UMMAH ini, mulai tahun 2011, selama kurun waktu 6 (enam) tahun, menjabat kepsek seharusnya dia sudah sangat memahami dan lebih bijak dalam segala hal terkait bantuan yang diterima dan di kelolanya di sekolah yang dipimpinnya.
Terkait hal itu, tim media konkritnews.com akan terus mengungkap Kebenaran apa sebenarnya rahasia dibalik keterangan “NGACO” dari Oknum Kepsek terkait dengan hal tersebut, tim konkritnews juga akan melengkapi data penemuan, agar dapat segera melaporkan Oknum Kepsek tersebut kepada Dinas, ataupun pihak-pihak yang terkait. (Tim/KN)