KONKRIT NEWS
26/03/22, 26.3.22 WIB
Last Updated 2022-03-26T13:21:28Z
Bandar Lampung

FKPPIB Gelar Bedah Novel “24 Jam tanpa Detik

Advertisement

 


BANDARLAMPUNG---Novel “24 Jam tanpa Detik” karya Sukma Wulan Suci, Pengurus FKPPIB dibedah di Bandar Lampung, Sabtu (26/3/22). Naqiyah Syam, penulis kreatif Lampung pemilik Tapis Bloger menguliti setiap detail yang mengambil tema drama hidup seorang gadis itu bernama Yura itu.

Hadir dan membuka acara, Ketua Dewan Pembina FKPPIB Andi Firmansyah, Staf Ahli Kantor Kemenhan Wilayah Lampung Sairul Basri, dan beberapa aktifis dari beberapa komunitas literasi di Lampung. Beberapa lembaga pers yang menjadi media partner juga mengirimkan jurnalisnya.

Dalam sambutannya, Andi memberi apresiasi Pengurus Bidang Perempuan FKPPIB yang menggagas bedah novel ini. Lebih dari itu, kata Andi, novel yang dibedah adalah karya dari salah satu pengurus organisasi anak-anak karyawan BUMN itu.

“Pertama, saya sebagai pembina merasa bangga dengan kegiatan ini. Ini adalah kiprah Pengurus FKPPIB dalam mengisi Hari Kartini yang jatuh pada Bulan April. Lebih dari itu, novel ini bercerita tentang perjuangan seorang wanita dan penulisnya juga wanita,” kata dia.

Acara bedah novel yang digagas Bidang Perempuan FKPPIB itu mengambil tema Kartini Muda, Tetap Produktif dan Menginspirasi. Agenda ini memang digelar untuk menandai Hari Kartini 2022.  

Novel “24 Jam tanpa Detik” menceritakan menceritakan perjalanan hidup seorang perempuan bermana Yura yang penuh dengan cobaan hingga sempat merasa hidupnya tidak beruntung dan berfikir mengakhiri hidupnya. Hampir dalam seluruh hidupnya tidak jeda sedetikpun musibah dan masalah. Namun diakhir cerita, Yura akhirnya berhasil mengarungi semuanya hingga meraih kebahagiaan.

Sukma mengatakan novel ini ia dedikasikan untuk seluruh perempuan di Indonesia. Apa pun masalah dan rintangan yang dihadapi jangan sampai menghancurkan mental. Sebab hidup tidak selamanya mendung dan hujan, pasti akan ada hari yang cerah jika kita bersabar.

Penulis yang juga Founder Komunitas Tapis Blogger Naqiyyah Syam mengapresiasi keberanian Sukma Wulan Suci menerbitkan novelnya solo perdananya. Sebab menurutnya tidak banyak penulis muda yang berani mempublikasikan karyanya.

Naqiyyah memberikan kritik dan masukan terhadap novel 24 Jam Tanpa Detik, di antaranya karakter tokoh dalam novel yang kurang digali, terutama terkait deskripsi fisik. Selain itu penggambaran latar atau lokasi kejadian pun masih belum dipaparkan secara spesifik.

"Karena bedah novel ini bertujuan untuk memberikan kritik dan masukan, saya berharap ke depan penulis akan merevisi isi novel agar lebih sempurna. Namun dari sisi ide cerita, novel ini sudah sangat bagus dan memberikan pesan moral untuk pembaca," ujar Naqiyyah.

Naqiyyah berharap semangat yang dimiliki oleh Sukma menular kepada generasi muda lainnya di Lampung untuk berani menulis dan mempublikasikannya, sehingga akan lahir sebuah karya yang mengangkat unsur lokalitas dalam tulisannya.

"Banyak tempat wisata, budaya, juga makanan khas Lampung yang akan sangat menarik jika dijadikan latar dalam sebuah novel. Sehingga pembaca akan ingat, novel tersebut ditulis oleh orang Lampung," ungkapnya.(Rls/KN)