Advertisement
MERAK - Pembangunan Dermaga Eksekutif di Pelabuhan
Bakauheni, Lampung Selatan dan Merak, Banten, dimulai. Penyeberangan
yang semula memakan waktu 2-3 jam ditargetkan menjadi satu jam.
Pembangunan
ditandai groung breaking oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan
Adeham mewakili Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Forkopimda Banten,
dan Wali Kota Cilegon Tb. Iman Ariyadi. Hadir juga Direksi PT Patra
Jasa, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk, di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (27/5/2017).
Proyek
joint venture antara Patra Jasa, ASDP, dan PT Pembangunan Perumahan
(PP) ini, akan membangun kawasan terpadu dengan fasilitas hotel, taman,
mushala, area komersial, dan lounge yang dapat diakses dalam satu area.
"Melalui sinergi ini, Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak dan Bakaheuni
diharapkan dapat memberikan akses terbaik untuk masyarakat dan wisatawan
baik lokal maupun mancanegara," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.
Sesuai
dengan instruksi Presiden Joko Widodo, kata Rini, lama penyeberangan
dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak yang semula memakan waktu 2-3 jam,
menjadi satu jam. Percepatan ini diperlukan mengingat tak lama lagi
Jalan Tol Trans Sumatera bakal beroperasi. Pembangunan Dermaga
Ekesekutif ini ditargetkan selesai Agustus 2018 dapat dioprasikan untuk
mendukung Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Atas
nama Pemerintah Provinsi Lampung, pada kesempatan itu, Adeham
menyatakan terima kasih atas keseriusan pemerintah pusat. Menurut
Adeham, dua dermaga baru ini bernilai lebih dari Rp450 miliar dan
dibangun di lahan seluas 41.8O3 m2 di Pelabuhan Merak dan 48.446m2 di
Pelabuhan Bakaheuni.
"Dermaga
Eksekutif Pelabuhan Merak dan Bakaheuni akan menjadi solusi untuk
mengatasi panjangnya antrian yang akan menyebrang, dan mempersingkat
waktu tunggu sandar. Kemudian, mempermudah akses menuju ke pelabuhan dan
membangun sarana pendukung bagi calon penumpang kapal," kata Adeham.
Saat
ini, PT ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 140 unit kapal dan 35
pelabuhan. Melayani 202 lintasan pelayaran penyeberangan yang
menghubungkan lebih dari 240 kota dengan total panjang mencapai 24.600
kilometer, dari Sabang hingga Merauke yang menghubungkan seluruh pulau
di Indonesia. Pembangunan dan pengembangan kawasan Pelabuhan Merak
Bakahueni menempatkan ASDP pada peranan penting untuk membangun
konektivitas guna memajukan pariwisata nasional berstandar dunia.
(rls)